Mencari David

1035 Kata
"Hallo…Jethro, kau dimana?" tanya Aaron "Bukan paman, ini aku, Blue," jawabku "Owh Blue… dimana papamu? Aku ingin… eh iya kau kan juga tim ku, Blue aku ingin kau ke rumah David sekarang juga!" perintah Aaron "Memangnya David tidak ada?" sambung papa Jethro "Tidak ada Jethro, aku dan Spencer sudah mencarinya kemana-mana, di sekitar sudut rumah, tapi aku belum bisa masuk, aku menghubungi beberapa anak buah polisi agar mereka membantu ku untuk membuka secara paksa pintu rumah nya," ucap Aaron "Apakah dia memiliki penyakit kronis? Seperti jantung?" tanyaku. "Hmmm… entahlah kau tidak ingat betul, apakah dia memiliki riwayat penyakit jantung atau tidak. Selain itu Morgan AJ dan Emily juga mengatakan, bahwa ada mobil David yang masih terpakir di klub malam Eternity. Jethro aku butuh bantuanmu, kali ini," pinta Aaron "Aku masih sibuk, sudah ya."Jethro langsung memutuskan percakapan melalui ponselnya. "Kenapa di matikan ponsel nya?" tanyaku "Hmmm sudah ku katakan kalau aku malas membantu Aaron mencari David, biarkan saja ia menghilang, mungkin saja memang dia ingin pergi, entah kemana. Lagipila dia juga telah merendahkan mu di depan ku! Sudah ayo kita ke kamarmu," ucap Jethro "Masalah aku, direndahkan atau tidak itu sudah menjadi makanan sehari hari. Aku tidak mengapa, meski memang sangat sakit. Aku hanya yakin kalau ini semua ini adalah sebuah proses pendewasaan di tempat kerja, di tempat dengan cara seperti ini. Papa aku mohon padamu, aku juga termasuk dalam tim paman Aaron, bisakah aku bergabung mencari Paman David juga?"pintaku sambil berlutut. Melihat kesungguhan dan sifat keras kepala ku, Jethro jadi teringat ketika ku masih berumur 4 tahun. Saat itu, aku bersikukuh ingin ikut pergi bersamanya untuk berperang di sebuah negara lain. Aku sampai berlutut memohon Padanya, sebab aku hanya ingin bersama dengan papa. Air mata Jethro meleleh dan merangkulku. "Mengapa kau memiliki hati semulia ini, Nak? Kau sudah disakiti dan di rendahkan olehnya, tapi mengapa kau juga memaafkan David. Sungguh aku tak rela dan merasa sakit hati sekali mendengar putriku di rendahkan begitu saja," ucap Jethro sambil menangis. "Papa…bukankah Mama sendiri yang bilang, kalau aku harus memaafkan orang yang, membenciku, ayah juga mengajariku begitu," balasku Jethro semakin memelukku dengan erat. "Maafkan aku yang masih belum sempurna menjadi orang tua dan sebagai papa untukmu. Baiklah jika memang kau ingin membantu paman Aaron mencari David, ayo kita berangkat sekarang," ucap Jethro. Kami pun berangkat ke rumah David, dan tak lupa aku membawa tas ransel berwarna biru Navy. Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan segala kemungkinan yang terjadi, bahkan yang lebih parahnya aku memikirkan kalau Paman David di culik oleh komplotan yang saat ini sudah terlalu sangat meresahkan masyarakat. Tiba di rumah Paman David, ternyata sudah ramai akan polisi dan semua tim. Aaron meminta agar Morgan AJ dan Emily langsung berkumpul di rumah David sambil membawa rekaman CCTV, sebagai bukti apa yang sudah terjadi tadi malam. "Hai Blue, mmm kenapa kau bersama dengan Jethro? Apa kau tidur bersama dengannya?" tanya Morgan lancang Aku hanya menjawabnya dengan tatapan serius. Tak hanya Morgan yang merasa aneh, aku hadir dan satu mobil dengan Jethro, semua orang yang hadir, kecuali Aaron merasa bahwa aku sudah menggoda Jethro. Mereka juga berpikir bahwa kejadian yang dialami oleh David akan terulang dengan Jethro. "Jethro, syukurlah kau datang ke sini, aku pikir kau tidak akan datang sama sekali dan tak mau Membantuku," ujar Aaron "Memang awalnya aku tidak mau pergi ke sini, hanya saja putriku bersikeras untuk pergi kesini dan membantu mencari David. Mau bagaimana lagi, kalau sudah kemauan keras Blue, aku tidak bisa menolaknya," balas Jethro "Baiklah, kalau begitu kita tinggal menunggu pihak kepolisian membuka semua pintu David terbuka dan kita akan memeriksa di setiap sudut rumahnya, setelah itu kita berkumpul di ruang tengah atau ruang dapur,sambil membicarakan apa saja yang kita temui," usul Aaron Semua orang menunggu agar setiap pintu rumah David terbuka, dan masing-masing sudah memiliki tugasnya. Di bagian halaman belakang hingga dapur akan di periksa oleh Emili dan AJ. Sementara bagian ruang tengah, ruang keluarga, hingga ruang kerja akan diperiksa oleh Morgan dan Spencer, sementara ruang tidur dan ruang kamar lainnya akan di periksa oleh Aaron, Jethro dan aku. Smabil menunggu pintu di buka, aku berbincang banyak pada Emily dan AJ, mengenai CCTV. "Apakah kalian sudah melihat di CCTV?" tanyaku "Belum, hanya saja kami sudah membawanya dan sudah menghubungi Gracia agar kami bisa melihatnya bersama-sama,"jawab Emily "Mengapa perasaan ku, mengatakan bahwa tidak ada dalam rekaman di CCTV ya…ah nanti kita lihat saja dulu, apakah benar apa yang ku pikirkan atau tidak,"batinku. Beberapa menit kemudian, semua pintu sudah terbuka, dan semua orang langsung memeriksa setiap sudut bagian rumah dan aku memeriksa bagian obat-obatan, dan TV serta komputer. Saat memeriksa bagian Komputer tersebutlah sebuah dokumen yang bertuliskan CCTV. Sontak aku langsung melihat bagian atas setiap sudut rumah. "Kalau di hitung ada 5 CCTV, masing masing ada di bagian halaman depan, garasi, halaman belakang,bagian kamar tidur utama serta bagian ruang tengah dan ruang keluarga. Apakah CCTV ini juga terhubung melalui ponsel David? Kalau iya, apakah di bagian ponselnya juga bisa berfungsi untuk melihat siapa saja yang sedang bersama dengannya dan kemana saja ia pergi?" batinku Sekitar satu jam lamanya, kami memeriksa sudut rumah David, dan tidak membuahkan hasil. David pun juga tidak di temukan dimanapun. Semua orang diminta untuk berkumpul di ruang tengah, yang dijadikan sebagai ruang makan dan dapur bersih. "Seperti yang kita lihat, bahwa David menghilang dan belum kita temukan. Mari kita lihat CCTV dari Klub Malam Eternity, apakah kita menemukan sebuah petunjuk, Gracia, kami mengandalkanmu," titah Aaron. "I'll do my best Boss!" jawab Gracia. Dengan mengerahkan segala kemampuan yang Gracia miliki, ia mulai mengutak-atik hasil rekaman CCTV dari klub malam Eternity. Aku pun mengamati gerak-gerik semua orang yang terekam dalam CCTV. Sambil menunggu pekerjaan Gracia selesai, mereka mulai sibuk masing-masing. Ada yang sedang menelfon, ada yang sibuk mencari makanan di kulkas David, ada juga yang sama dengan ku, melihat hasil rekaman CCTV. "Ada yang aneh dalam CCTV ini, kenapa semua flat menunjukkan gambar tempat yang sama, seharusnya kamera CCTV itu menjalankan fungsinya dengan baik, apakah si Pelaku sengaja mengalihkan dan menghentikan waktu saat sedang merekam ketika David di culik? Mungkinkah…. " Aku langsung mencatat semua yang terekam dan adanya penghentian waktu, yang berada pada satu tempat. Aku berdiri dan mulai memisahkan diri dari kerumunan orang - orang di ruang tengah menuju halaman belakang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN