"Dalam surat mama tertulis bahwa apakah aku betah atau tidak tinggal bersama denganmu, artinya… bahwa sudah ada pembicaraan ingin menitipkan aku?"
"Masalah itu? Hmmm… ya benar, sudah ada pembicaraan sebelumnya antara kedua orang tua mu denganku."
"Hm… tapi kenapa? Apa alasannya?" tanyaku.
"Ketika Mama mu di bunuh oleh mereka, mereka juga ingin membunuh seluruh anggota keluarga sampai tak tersisa. Oleh karena itu mereka juga menginginkan kau untuk di bunuh."
"Apakah kau tahu, mengapa aku ingin di bunuh? Apakah hanya karena mereka menginginkan agar papaku tidak memiliki keluarga lagikah atau adanya dendam lain?" tanyaku
"Apa maksud dari pertanyaanmu?" Ayah balik bertanya padaku
"Matthew… kau pasti tahu cerita tentang dia kan?"
"Hmmm… terakhir ku dengar dia menghilang dan entah kemana," jawab ayah.
"Dia sudah kembali ayah, dan dia berada di sini."
"Benarkah?" tanya ayah
"Yap...dan dia kemarin datang ke kantor bersama dengan Spencer. Aku sendiri yang mengantarkan pulang ke rumahnya. Dan kalau tidak salah nama istrinya Emma."
"Emma? Nama istrinya seingatku bukan Emma, melainkan Laura," papar Ayah
"Laura? Tapi kemarin dia mengenalkan diri padaku namanya Emma. Apakah mungkin namanya Laura Emma?"
"Hahahaha… bisa jadi, karena seingat ayah, ketika ayah berusaha untuk membebaskan Matthew dari kelompok pemberontakan. Papamu sempat mengatakan seorang tunangan Matthew yang bernama Laura."
"Benarkah, kenapa papa tidak, pernah menceritakan padaku. Kau tahu setiap kali aku bertanya pada papa, dia selalu tidak pernah mau menjawabnya. Papan selalu mengatakan tunggu saatnya… aku pasti akan menemukan jawaban nya. Sebal sekali aku!" seru ku.
"Hahahahaha… baiklah tapi aku akan menceritakannya hanya di bagian ku saja ya, untuk bagian yang lainnya biarlah nanti papa dan paman-pamanmu yang akan menceritakan nya," ucap Ayah.
"Baiklah… tak masalah, jadi bagaimana ceritanya?"
"Berawal ketika ada perpecahan di negara kami, akibat pimpinan yang baru mengeluarkan kebijakan yang tentunya sangat merugikan rakyat kecil. Awalnya kami mendukung gerakan pemberontakan dengan tidak mematuhi semua aturan yang di buat oleh aparat dan pemerintah. Alhasil semua orang bergerak maju menjadi pemberontak, tanpa terkecuali Biksu. Mereka semua juga ikut berdemonstrasi menyuarakan kepentingan rakyat. Para pemuda dan beberapa organisasi rakyat bergerak turun ke jalan dengan tujuan menggoyangkan jabatan pimpinan yang baru dan meminta untuk membuat ulang setiap kebijakan."
"Jadi masalah awal nya karena masalah politik toh?" tanyaku
"Ya benar. Nah, setelah do gulungan masa pemerintahan si pemimpin yang di nilai sangat bengis, rakyat berpikir bahwa harus ada penggantinya."
"Siapa nama pemimpin yang bengis itu?" tanyaku sambil meneguk segelas s**u dari kulkas.
"Hmm… kalau tidak salah namanya Han Kwie Xan."
"Memangnya kenapa dia di panggil bengis? Lalu kebijakan apa yang membuat rakyat menderita?"
"Karena setiap kali ada yang tidak suka dengan peraturan yang ia buat pasti besoknya langsung hilang dan di temukan sudah tidak bernyawa. Selain itu para keluarga nya juga di buang ke daerah terpencil atau ke hutan. Lama kelamaan kami semua menjadi geram dengan semua perbuatannya. Oleh karena itu beberapa keluarga yang dibuang berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah kelompok pemberontakan. Nah, selama masa pemberontakan dan pelengseran jabatan Han Kwie, sepertinya seseorang yang dikatakan sangat berjasa dalam penggulingan itu, dan terdengar kabar kalau ia di sokong oleh para politisi yang memang juga menolak masa kepemimpinan Han Kwie."
"Okey sampai di sini aku paham. Lalu siapa seseorang yang berjasa dalam menggulingkan Han Kwie Xan?"
"Chou You Mien."
"Lalu bagaimana keadaan setelah Han Kwie Xan di gulingkan?"
"Keadaan tenang, namun… terjadi perebutkan kekuasaan. Banyak para politisi yang berebut kekuasaan menjadi pimpinan negeri. Banyak beberapa yang merasa sangat pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Tapi bagi kami dari semua kandidat yang berebut kekuasaan, tidak ada satupun yang merasa pantas."
"Wow...lalu siapa yang menjadi pimpinan selanjutnya?"
"Seseorang yang berjasa dalam menggulingkan Han Kwie Xan, dia seorang wanita hebat dan berasal dari selatan. Wanita itu bernama Chou Youe Mien."
"Apa hebatnya wanita itu?" tanyaku
"Dia sangat cakap mengatur negara, selain itu dia juga di kenal sangat adil dan bijaksana. Rakyat kembali makmur dan sentosa. Selama masa kepemimpinan nya tidak ada satupun yang merasa di rugikan."
"Lalu bagaimana nasib Han Kwie Xan setelah ia di gulingkan?"
"Ia lari, ke hutan dan mulai menghasut beberapa rakyat untuk ikut bergabung bersamanya dalam merebut kekuasaannya kembali. Ia juga menghasut beberapa menteri yang dulu pernah ikut bekerja sama dengannya untuk ikut andil merebut kursi jabatan menjadi miliknya lagi. Semakin lama, Han Kwie terus menghasut masyarakat dengan teori sesatnya untuk membenci Mien. Dan sampai sekarang pengikut Han Kwie terus membludak hingga ke berbagai pelosok daerah China hingga luar Negeri. "
" Wow…begitu dahsyatnya kah apa yang ia ucapkan hingga banyak sekali pengikut nya? "
"Yeps… saat ini tujuan dia bukan lagi menguasai China, tapi juga menguasai Dunia. Oleh karena itu ia juga menghasut beberapa pimpinan militer untuk melindunginya, dan pimpinan negara lain untuk mengikuti kemauan nya," ungkap Ayah.
"Lalu ayah dan semua paman datang ke perbatasan itu ada masalah apa?"
"Hmmm… itu karena terjadi perebutkan kekuasaan dan wilayah, pemerintah pusat menginginkan agar wilayah Xinjiang masuk dalam wilayah China. Namun, Xinjiang sudah dikuasai oleh kaum pemberontakan yang di pimpin oleh…."
"Jangan katakan kalau Han Kwie Xan yang memimpin pemberontakan? Benar kah?" tanyaku membenarkan jawaban pada Ayah.
"Yes…kau benar. Begitu dendamnya pada Mien hingga ia ingin merebut kekuasaan mutlak nya lagi."
"Wow, lalu papa dan paman semuanya datang untuk membantu sebagai tentara perdamaian? Lalu apa yang kau lakukan?" tanyaku
"Hmm ya papa dan paman-paman mu datang sebagai tentara perdamaian, membantu kami untuk menjaga perdamaian. Dan aku, serta para Biksu lain juga di minta untuk membantu agar menangkap orang-orang Han Kwie Xan."
"Hmmm… memangnya sangat meresahkan sekali ya yah, orang-orang dari Han Keir Xan?"
"Sangat meresahkan sekali, sayang. Mereka benar-benar melakukan pencucian otak,bahkan mereka sampai membuat orang yang masuk ke dalam anggota mereka, lupa pada keluarga serta jati diri dari orang tersebut."
"Lalu apa kaitannya dengan Paman Matthew? Apakah sejak awal memang paman Matthew juga ikutan bergabung dengan Han Kwie Xan?"
"Kalau soal paman Mu yang itu, aku tidak tahu persis bagaimana nya. Hanya saja yang ayah ingat saat itu papa Mu dan paman-pamanmu datang padaku meminta bantuan untuk mengeluarkan Matthew dari kelompok pemberontakan itu."
"Keluar dari kelompok pemberontakan? Memang nya siapa yang memasukkan paman Matthew? Atau paman Matthew yang bersedia masuk kelompok itu?"
"menurut paman David, paman Matthew masuk ke dalam kelompok itu atas bujuk dan rayu dari Jenderal besar mereka yang terkenal dengan sangat picik dan culas, namanya Jenderal Lucas. Tapi itu pun ayah belum berhasil membawa ia kembali."
"Memangnya kenapa?"