Penolakan halus

1089 Kata
Setelah beberapa jam di wawancara oleh kepala tim B. A. U, Aku merasa sudah tidak memiliki tulang. Badanku lemas sampai nafasku ku pun menderu dengan cepat. Aku tidak bisa menjamin hal yang bagus di saat aku kerja nanti. Aku hanya bisa memastikan,kalau aku akan bekerja sebaik mungkin dan yang jelas aku bisa bekerja baik itu kerja sendiri maupun bekerja dengan tim. Setelah wawancara usai, aku di perkenalkan dengan teman temab yang tergabung dalam Tim ku. "Teman-teman, perkenalkan anggota tim kita yang baru, namanya Blue. Silakan masuk Blue." tutur Aaron "Hallo...perkenalkan,nama saya Blue," ucapku sambil membungkukkan badan. "Eh... Kau bukannya gadis yang ada di kedai bakmi itu ya? Kau kan. Yang mengalahkan 7 kawanan perampok tanpa menggunakan Senjata," ucap AJ yang terkejut melihatku "Ehm...hehehhe iya, itu aku," jawab ku malu - malu "Nah, ini dia teman-teman, gadis yang kemarin ku ceritakan pada kalian, sungguh aku dan Spencer yang melihatnya dengan mata kepala sendiri," ucap AJ "Benarkah itu, apa yang dikatakan oleh AJ itu, Blue?" tanya Aaron "Iya benar." Wah, keren sekali, kalau begitu, kau bisa ajarkan mereka tentang kung Fu Mu, "ucap Aaron "Wah, kalau mau minta ajarkan, lebih baik kalian minta sendiri saja pada ayahku, dia yang lebih paham, aku hanya bisa sedikit sedikit," jawabku "Ayahmu?" tanya Morgan "Hey sudah sudah... Kapan kita mau membicarakan pekerjaan? Sudah dulu pengenalan dari Blue, kalau mau tanya tanya lebih lanjut kalian bisa tanyakan sendiri di saat jam luar kantor," ucap Aaron "Aha hahahah... Iya Aaron benar, ayo kita bekerja," sambung Spencer Mereka semua melirik Spencer dengan tatapan aneh "Apa? Kenapa kalian melihat ku dengan tatapan aneh begitu? Oiya tadi kata Jethro kalau ia menginginkan ada rapat penggabungan untuk dua tim, antara tim nya dengan, tim kita," ucap Spencer kembali. "Kapan dia mau mengadakan rapat nya?" tanya David "Entahlah, mungkin ada baiknya kau tanyakan saja sendiri pada Jethro, atau mungkin dia akan menghubungi Aaron, ujar Spencer " Baiklah nanti akan ku tanyakan sendiri, dan sekarang kita fokus terlebih dahulu pada pekerjaan kita, silakan Garcia, ala kasus kita hari ini?" tanya Aaron "Baiklah kasus kita kali ini adalah setiap bulannya beberapa pria usia 30 tahun selalu di kabarkan hilang, dan sampai sekarang belum ditemukan," ujar Gracia "Semua hilang?" tanyaku Semua orang melihatku "Hmm... Ehehehe maaf aku hanya sangat antusias pada sebuah kasus," jawabku "Kejadian dimana?" tanya David "di sebuah kota kecil di negara bagian California, tepatnya di kota Saint Monica. "Dan berikut ini adalah foto para korban, korban pertama ada Jason, usia 30 tahun, berprofesi sebagai pengantar s**u, kemudian yang kedua ada Rick, usia 30 tahun, dia seorang bartender," ujar Gracia Sambil mendengarkan penjelasan Gracia, aku langsung mengaitkan semua korban. "Hmmm jika dilihat dari korban, Semuanya usia 39 tahun, dan wajah para korban sangat tampan dan setiap bulan selalu hilang, apa motif dari pelakunya? Apa yang ingin di sampaikan dari pelaku ini?" batinku "Sampai sekarang masih belum di ketahui motifnya dan apakah para korban masih hidup atau sudah tiada," ujar Gracia kembali "Baiklah kita pantau kasus ini, sambil kita cari tahu ciri ciri si pelaku, kita jadwalkan lusa untuk ke California, baiklah kita siapkan semuanya. Blue kau booking pesawat," perintah David "Baik siap," jawabku "Rapat selesai, silakan kembali ke pekerjaan masing-masing aku ingin semua bisa melaporkan kembali pukul 3 sore," perintah Aaron Semua orang kembali ke meja masing masing dan bekerja. "Blue, aku ingin kau mmepersiapkan bagian transportasi," pinta David "Baik, Pak," jawabku "Untuk sekarang kau tidak perlu ikut rapat, soal para pelaku, karena aku tahu pekerjaan ini belum cocok bagimu," ujar David "Maksud anda?" "Maksud ku, meskipun kau bekerja di tim ini, tapi tim ini sudah cukup dan tak perlu menambah anggota, jadi kau jangan merasa senang ketika bekerja di sini, aku kenal anak muda seperti mu. Bekerja di sini hanya sebagai ajang pamer saja, tapi kau tidak bekerja sama sekali,"ungkap David "David jangan berlebihan," sahut Aaron "Aku tidak berlebihan Aaron, aku hanya ingin mengatakan yang sesungguhnya dari bocah ini, coba saja kau lihat dari wajahnya yang seperti anak kecil, tidak bisa di andalan sama sekali, yang ada ketika Kita sedang bekerja, kita malah sibuk mengurus anak kecil ini!" seru David "Apa? Anak kecil?" balas ku dengan emosi "Memang benar kau seperti anak sekolah, dan sudah pasti juga kemampuan mu dalam memecahkan masalah pasti nihil!" Aku hanya bisa mengepalkan tanganku dan menundukkan muka ku "Ayo Aaron," ajak David sambil membukakan pintu. Mereka berdua pergi dan masuk ke dalam sebuah ruangan. Sementara aku masih berada dalam ruang rapat. "Akan ku tunjukkan pada kalian, Kemampuan ku, aku tahu bahwa kalian masih menganggap remeh," gumamku dalam hati Aku sama sekali tidak merasa sakit hati, malah ini menjadi kan acuan dan peluang untukku menunjukkan Kemampuan ku, biarlah aku tidak diperbolehkan ikut rapat, tapi aku akan mencari tahu sendiri mengenai pelaku, dan beberapa petunjuk lainnya. Segera saja aku tanya beberapa senior tentang booking pesawat, dan untung saja senior di sini tidak pelit akan informasi, mereka siap Membantu ku bagaimana cara ku untuk membooking pesawat. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, sengaja aku berkeliling kantor untuk menghafal tata letak kantor dan segala sudut ruangan. Aku menemukan sebuah ruangan tempat Gracia berada. "Hi..." sapaku pada Gracia "Hi Blue, masuklah," ucap Gracia ramah Aku masuk ke dalam ruangan Gracia, sebuah studio yang penuh dengan berbagai monitor komputer dengan berbagai macam keyboard nya. "Wow, keren sekali," ucapku "Apanya?" tanya Gracia "Ruanganmu, keren sekali," jawab ku "Hmmm... Terima kasih, oiya apa kau sudah menyiapkan semua bahan untuk rapat nanti?" tanya Gracia "Sedang... Hehehe... Oiya Gracia apakah aku bisa melihat lagi untuk foto para korbannya?" pinta ku "Owh... Baiklah ini," ujar Gracia sambil menunjukkan beberapa foto korban Aku melihat semua foto korban dan ku pandangi satu-satu sambil mencorat-coret dalam bukuku. "Tunggu apa ini? Kenapa disetiap foto korban selalu menggunakan anting anting di telinga sebelah kanan?" "kring kring," bunyi suara ponsel Gracia berbunyi "Hallo dengan Gracia," sapa Gracia Beberapa menit kemudian "Apa? Kalian sudah menemukan beberapa korban yang sudah di sekap? Dimana? Coba kalian kirimkan foto korbannya sekaligus kalian menemukannya dimana saja," pinta Gracia Gracia menutup sambungan telfon nya dan mulai mengirimkan pesan pada setiap tim anggota "Blue, nomor mu berapa?" tanya Gracia "Eh untuk apa?" "Untuk ku kirimkan setiap informasi," jawab Gracia "Hmm... Begitu, aku...aku kan sudah tahu, nanti saja," jawab ku "Ya memang kau sudah tahu sekarang, tapi kan kau anggota dari tim ini bukan?" tanya Gracia sambil mengirimkan pesan ke beberapa ponsel anggota, menggunakan komputer "Kata David, aku bukan jadi anggota di sini, maaf aku...." "Gracia," Panggil David "Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau mengurus masalah transportasi saja, kau tidak boleh berada di sini! Pergilah ke bagian transportasi," perintah David
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN