Hari senin dimana hari setiap orang memulai pekerjaan nya setelah menghabiskan weekend bersama dengan orang terkasih, keluarga atau bahkan dengan dirinya sendiri hanya sekedar untuk menikmati hari setelah 5 hari bekerja.
Dan hari senin di minggu pertama bulan juni adalah hari dimana aku masuk dan bergabung di kantor markas polisi besar bagian B. A. U (Behavior Analysis Unit).
Entah mengapa sejak aku melamar di bagian pertahanan.
Saat itu aku berpikir kalau aku hanya akan di pekerjaan di kantor polisi biasa, hanya untuk memancing emosi para penjahat agar keluar sebuah pernyataan dari si penjahat bahwa memang dia lah yang bersalah.
Dan memang itu adalah keahlian ku, mengungkap sebuah kejahatan dari perilaku dan psikologis dari si penjahat. Secara nilai akademis memang tak perlu di ragukan lagi bagaimana caraku memecahkan sebuah perkara.
Teman-teman satu angkatan denganku mengira kalau aku akan bekerja sebagai psikolog atau bahkan agak jauhnya adalah sebagai pengacara. Tak ada niatan dan keinginan ku untuk menjadi pengacara, karena tak sesuai dengan kata hatiku.
Saat awal masuk kuliah di tahun pertama, aku lebih tertarik dengan ilmu psikologi. Dan seiring berjalannya waktu, karena di tingkat kejahatan di kota besar juga meningkat drastis. Mulai dari alasan yang kecil hingga masalah yang berat, aku memilih untuk lebih fokus pada ilmu psikologi khusus, yakni pada penjahat.
Alasannya, karena sangat unik sekali, apakah kau pernah mengira jika orang yang selama ini kita kenal baik, bahkan sangat baik malah dia yang merupakan si penjahat.
Bahkan terkadang orang yang menurut kita akan baik-baik saja, dan tidak pernah berbuat masalah sama sekali, malah dia lah yang sebenarnya pembuat masalah.
Dan permainan serta peluang mereka untuk membunuh dengan sangat rapi itu begitu besar. Karena tak ada orang yang akan mengira bahwa orang tersebut tidak akan mampu berbuat jahat.
"Blue apakah kau sudah sarapan, Nak?" tanya Ayah.
"Iya ini lagi mau bikin sarapan," jawabku
"Lho kok malah bikin sarapan, itu ayah sudah buatkan sarapan untuk kamu, mie untuk memulai hari pertama kamu bekerja," ucap Ayah
"Benarkah?" jawab ku dengan mata berbinar.
"Ayo cepat makan," titah Ayah padaku.
Aku sangat suka sekali ketika ayah membuatkan semangkuk mie buatan nya. Mie yang kenyal, serta bumbu yang khas membuatku selalu ketagihan, dan tak cukup hanya satu mangkuk mie.
"Blue, pelan-pelan makannya," ucap Ayah
"Tidak bisa pelan aku memakan mie ini, aku takut terlambat di hari pertama ku bekerja," jawab ku.
"Aishhh... Kau ini selalu saja makan terburu-buru. Ya sudahlah tapi jangan sampai tersedak," tutur ayah
"beres."
Satu jam aku baru menyelesaikan sarapan, dan seperti biasa, rutinitas di kala aku sedang sarapan, ayah selalu berlatih wing chun.
"Kau tidak mau berlatih dulu sebelum masuk kerja?" ajak ayah
"Hmmm... Memangnya sekarang jam berapa?" tanya ku sambil melirik arah jam tangan
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
"Eh masih pukul 6 pagi, ku pikir sudah jam 7, kalau jam 7 aku sudah terlambat kalau harus latihan wing chun terlebih dahulu," batinku.
Diam-diam aku mulai menyerang ayah dengan menggunakan bambu yang biasa ku pergunakan untuk latihan. Sebelum aku menyerang, ayah sudah melakukan penyerangan balik. Latihan wing chun ku pagi ini berlangsung hingga 1 jam lamanya dan berakhir seri.
"Wah, sudah jam 7,aku harus bergegas ke kantor," ucapku
Aku langsung pergi ke kamar berganti pakaian dan berdandan ala kadarnya. Menggunakan sepatu olahraga dan tas selempang.
Aku keluar dari kamar dengan dandanan bak anak Smp yang ingin pergi study tour.
" Blue... Kau? Hmmm.... " Ayah memandangi cara ku berdandan dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Kenapa? Tanyaku heran
" Tidak apa-apa, hanya saja, mengapa kau terlihat seperti anak SMP yang ingin pergi wisata karya
"Ha? Apaan sih ayah? Issshh...kan aku selama Pkl juga kadang pakai pakaian dengan model ini," jawabku
"Iya, itu kan Pkl... Bukan ketika terjun langsung dunia kerja Blue, coba ganti lagi pakaiannya, pakai yang lebih formal lagi."
"Ya Ayah, kan nanti aku terlambat," ucapku.
"Blue...." ayah mulai meninggikan suaranya
"Iya... Baiklah aku akan mengganti pakaian," jawab ku sambil menggerutu
"Issshh memangnya ada yang salah dengan pakaian ini, lagi pula semua pakaian kerjaku kan memang begini, dan sesuai dengan trend sekarang, memangnya Ayah tak pernah melihat nya ya!" batinku kesal
Sepuluh menit kemudian, aku keluar kembali dengan memakai pakaian yang berbeda, menggunakan celana joger berwarna coklat dan kemeja berwarna putih gading. Rambut ku biarkan terurai dan sedikit sentuhan pada alis dan mata saja, untuk bibir ku berikan lip matte dan lip balm.
"Hmmm...lumayan deh daripada tadi saat awal kamu keluar," tutur Ayah.
"Huft... Sudah ya aku berangkat dulu," ucapku sambil cium tangan ayah.
Tiba di kantor, tepat sekali pukul 8. Dengan penuh perjuangan, menghadapi kemacetan lalu lintas yang tak terkira.
"Fewh untung saja, jarak apartmen dengan kantor tak begitu jauh, dan hanya membutuhkan waktu 30 menit saja kalau naik bus," batinku.
"Buk!" terdengar aku sudah menabrak seseorang
"Aduh... Hari pertama masuk kantor aku malah membuat masalah dengan menabrak orang kantor sampai jatuh,"batinku
"Ouch...." suara seorang lelaki yang dadanya kesakitan.
"Ma...ma...maafkan aku, aku tidak sengaja, sungguh," ucapku sambil membungkukkan badan.
"Eh...kau yang waktu itu ada di kedai bakmi kan?" ucapnya
Ku lihat dan mencoba mengingat wajah laki-laki yang ada di hadapan ku.
"Ini aku, polisi yang saat itu membawa kawanan perampok yang kau kalah kan menggunakan kung Fu!"
"Aha...ya aku baru ingat sekarang, hallo apa kabar," ucapku sambil membungkukkan badan
"Pagi Spencer," sapa Aaron, kepala B.A.U
"Pagi Pak," jawab lelaki yang bernama Spencer
"Pa...pagi pak," sapaku pada seorang lelaki bertubuh atletis dan tegap
"Maaf dik, anda siapa?"tanya nya sambil menunjuk ku
"Saya Blue," jawab ku
"Blue? Blue...hmmm...awh ya, kau anggota yang baru itu ya?"
"Uhm...ya saya orangnya," jawab ku dengan mantap
"Wah, kalau begitu ayo ikut saya ke ruangan," ajaknya
K
Di saat yang bersamaan Jethro baru saja tiba dan menyapa Spencer
"Spencer, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jethro
"Aku? Aku sedang...mmm...aku baru saja mau masuk ke dalam," jawab Spencer
"Lalu kenapa kau tidak masuk?"tanya nya
"Uhm iya... Aku ingin masuk."
"Oiya, apakah Aaron ada?"
"Ada, tapi tadi ada anak baru dalam anggota kami, jadi anak baru itu sedang di wawancara oleh Aaron."
"Oh ya? Kalau begitu nanti saja aku akan mencarinya kembali, katakan pada Aaron aku mencarinya, dan aku rasa perlu diadakan sebuah rapat antar tim, tim ku dan tim mu," ucap Jethro
"Ya baiklah, akan ku katakan pada Aaron," balas Spencer