Perginya Matthew

1016 Kata
Tanpa berpikir panjang, Matthew menyetujui permintaan Jenderal besar Lucas dan langsung ikut bergabung dalam misi penyamaran ini. "Kalau begitu aku bersedia," ucap Matthew dengan mantap Lucas tersenyum lebar saat Matthew menjawab bersedia. Ia segera memanggil anak buahnya yang lain, dengan ponselnya untuk pergi menghadapnya. "Shawn, segera ke sini, dia bersedia," ucap Lucas "Siap, laksanakan, saya akan segera ke sana," jawab Shawn "Baiklah, aku ingin kau menandatangani terlebih dahulu beberapa dokumen penting ini, setelah itu kau bisa menikmati apa yang ku janjikan," ujar Lucas "Maksudmu aku langsung mendapatkan gaji 10x lipat itu?" tanya Matthew dengan mata berbinar "Oh tentu saja, hahahaha kau bisa mendapatkan gajimu, namun… sebelum itu kau harus menjalani beberapa latihan fisik dan mental." "Tak masalah, apapun akan ku lakukan," ucap Matthew "Jenderal," sahut Shawn "Bawa dia ke tempat yang sudah kita sepakati, dia bersedia menjalani latihan fisik dan mental!" perintah Lucas "Baik," jawab Shawn sebagai tanda kepatuhannya "Tunggu… ada satu hal yang harus kau mengerti anak Muda." "Siapa? Aku?" tanya Matthew "Tentu saja, kau… memangnya siapa lagi? Begini selama dalam masa pelatihan fisik dan mental…kau tidak boleh bertemu dan berhubungan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, artinya tidak dengan mengirimkan surat dengan orang luar. Jika temanmu bertanya kau tidak boleh menjawabnya. Apa kau mengerti sampai di sini? " tanya Lucas "Termasuk keempat sahabatku juga, apakah mereka juga tidak boleh tahu?" tanya Matthew "Ehm...tentu… tidak juga dengan mereka sobat!" "Tapi mengapa?" tanya Matthew penasaran "Mambgnya kau ingin kalau sampai sahabatmu mengetahui misi kita, dan tiba-tiba dia juga mau ikutan, mmm… kau tidak bisa mendapatkan gaji sebanyak 10x lipat. Lagipula, bukankah para sahabat mu itu hanya penghalang kesuksesan kau saja. Mereka itu hanya iri padamu. Kecuali kalau kau memang hanya ingin mendapatkan penghasilan rendah,dan namamu juga tidak akan terkenal. Ingatlah di sini kau akan menjadi seorang pahlawan yang sebenarnya karena sudah berhasil menumpas musuh." Perkataan Lucas telah mampu membuat Matthew terhipnotis secara tidak langsung. Matthew merasa bahwa apa yang di katakan oleh Lucas benar adanya. "Jadi… apa kau masih mau mengatakan pada sahabat mi kalau kau ikut andil dalam misi ini?" pancing Lucas "Tidak. Aku tidak mau mengatakan pada mereka. Aku ingin sukses sendiri, aku ingin menunjukkan pada mereka yang sudah menghina dan merendahkan ku! Aku juga ingin menunjukkan pada calon istriku bahwa aku bisa menjadi seorang Jenderal!" seru Matthew "Hahahaha… kalau begitu cepatlah kau pergi ke tempat latihan fisik, di sana kau harus berjuang keras untuk membuktikan pada semuanya." Lucas mengangguk pada Shawn, bermaksud memberikan kode pada nya untuk segera membawa Matthew pergi dari hadapan nya. Matthew pergi tanpa ada paksaan bersama dengan Shawn menuju tempat latihan fisik dan mental. Dalam perjalanan Shawn sempat mengatakan pada Matthew untuk tidak terlalu percaya dengan omongan Lucas. "Matthew kau punya waktu untuk bisa menolak semua nya ini, percayalah ini hanya sebuah taktik darinya untuk ia cuci tangan saja," ujar Shawn "Kau… bukankah kau kepercayaan dari Lucas, lantas mengapa kau berkata seperti ini padaku. Katakan saja kalau kau iri padaku! Kau juga ingin mendapatkan gaji lebih kan? Huh… tidak akan, aku akan menerima perintahnya dan aku akan menjadi seorang pahlawan seperti yang ia katakan. Kalau kau iri, katakan saja pada Lucas agar ia memerintahkanmu untuk tugas yang lain!" seru Matthew. Matthew sudah tertutup mata hati dan bathin nya karena sudah mendengar ucapan Lucas. Sebuah kata-kata yang mampu terhipnotis Matthew yang memang pada dasarnya adalah seorang anak muda yang naif. Mudah terpengaruh oleh ucapan orang lain, dan mudah di bodohi. "Baiklah itu terserah padamu saja. Dengarkan aku, di tempat ini adalah sebuah neraka. Otakmu akan dicuci hingga kau sendiri tak bisa mengenal kebenaran yang sesungguhnya. Dan satu lagi, bahwa apa yang ia katakan itu hanya tipu muslihatnya saja. Karena satu saat nanti kau akan tahu siapa dia," ujar Shawn Matthew tidak menggubris satupun ucapan Shawn. Kini ia hanya berpikir mendapatkan uang yang banyak agar bisa melamar calon istrinya. Ia akan melakukan apapun demi hidup yang layak dan berkecukupan. Shawn dan Matthew pergi ke tempat yang sangat jauh dari barak militer mengendarai mobil. Matthew bingung kenapa jaraknya sangat jauh dari barak. Ia berpikir bahwa tempat untuk latihan fisik dan mental berada di sekitaran barak. "Kita akan pergi kemana?" tanya Matthew "Ke tempat latihan fisik dan mental." "Kenapa harus mengendarai mobil? Memangnya tempatnya sangat jauh?" tanya Matthew panik "Tempatnya memang sangat jauh. Bukankah tadi sudah ku katakan padamu, bahwa kau bisa memutuskan untuk berkata tidak, sebelum kau tiba di sana." "Aku tidak akan merubah pikiranku, aku hanya bertanya saja, mengapa harus menggunakan mobil?" tanya Matthew "Karena jaraknya sangat jauh, dan benar-benar tidak ada yang tahu keberadaanmu. Hanya aku dan Lucas saja yang tahu." "Tidak… ayo kita pergi saja dari sini," ucap Matthew. Sementara itu David Jethro dan Aaron melihat kepergian Matthew bersama dengan senior mereka Shawn mengendarai mobil. Mereka bertiga melihat satu sama lain, dan mulai mencocok kan apa yang diucapkan oleh David. "Apakah mungkin kalau misi penyamaran ini benar-benar akan dilaksanakan? Menurutmu apakah para Jenderal mengetahui nya?" tanya Aaron "Ayo kita cari tahu, di mulai dari tempat dimana Matthew dibawa!" usul Jethro "Tapi bagaimana?" tanya David "Kita minta tolong saja pada Biksu Yen, dia kan tidak terikat, dengan militer di sini, lagipula dia pasti tahu akan daerah sini," jawab Jethro "Ayo cepat kita cari Biksu Yen, mumpung kita belum di panggil untuk latihan." Mereka bertiga mencari Biksu Yen di tempat biasa, yakni sebuah padang rumput tempat dimana ia menghabiskan waktu berlatih kung Fu bersama dengan Biksu lainnya. Jarak antara barak militer dengan padang rumput hanya 500 meter. Mereka bertiga pergi dengan mengendarai motor. "Hallo… apakah aku bisa bertemu dengan Yen?" tanya Jethro pada salah satu Biksu tua "Dia sedang latihan di sana," jawab nya sambil menunjuk beberapa orang yang sedang berlatih. Aaron, Jethro dan David menghampiri Biksu Yen yang sedang berlatih, dan menunggu di bawah rindangnya pohon besar. Menyadari hadirnya mereka bertiga, Biksu Yen meminta izin, untuk menemui teman-temannya. "Hallo… apa kabar kalian? Ada apa kalian ke sini?" tanya Biksu Yen "Yen…bisakah kami meminta waktumu sebentar?" pinta Aaron "Baiklah bicara saja di sini, ada apa?" tanya Biksu Yen Mereka bertiga menceritakan kejadian yang mereka lihat, dan apa yang David lihat. Mereka meminta agar Biksu Yen mencari tahu lokasi keberadaan Matthew.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN