Pandangan pertama

1007 Kata
“Hmmm aku sarankan untuk kamu melihat-lihat dulu type-type apartmen studio yang nantinya akan kamu tempati. Karena untuk tempat tinggal itu kan nggak hanya sebulan sampa dua bulan, kalau bisa selamanya. Ya kan,” ucap pemilik Apartmen yang tak lain adalah orang tua dari teman sekolahku semasa aku duduk di bangku sekolah Menengah Atas “Memangnya boleh?” tanyaku segan “Ya boleh saja, lagipula kau kan mencari ya melalui online, jadi ada baiknya sebelum memindahkan barang-barang, kau lihat dulu, mana yang sesuai dan cocok.” Kami berdua melihat beberapa type-type studio dan tentunya harga yang sangat bersahabat. Setelah melihat untuk yang ketiga kalinya, ayahku memantapkan pada ruang studio yang lumayan besar, kamar dua dan lengkap dengan furnish. “Baiklah kami akan memilih yang ini saja, hmm … harganya pasti mahal ya?” tanyaku “Ya sedikit mahal dengan yang sebelumnya kamu pilih, tai nggak apa-apa, kamu kan kemarin sudah memberikan DP, jadi harganya sudah saya beri potongan 30% dari harga normal. Lagipula anda membeli studio ukuran besar seperti ini untuk apa?” tanya pemilik Apartmen Mr. Kim “Kami suka olahraga Wing Chun, jadi ruang tengah ini tentunya akan digunakan untuk meletakkan barang-barang kung fu,” jawab Ayah “Benarkah?” tanya Tuan Kim “Iya benar, kalau anda tertarik, mari kita belajar bersama,” ajak ayah. “Hahahha … boleh kah? Kenapa Blue tidak bilang, kalau dia memiliki ayah yang bisa mengajar kung fu, saya itu penggemar kung fu, hanya saja …..” mereka berdua melanjutkan perbincangan di teras kecil. Sementara ayahku berbincang dengan Tuan Kim, ada baiknya aku membereskan semua barang-barangku yang sudah ku kirim melalui pos. Keesokan harinya, tubuhku terasa begitu pegal dan kaku, ada beberapa titik yang sulit untuk aku gerakan. Dan sangat sulit juga aku untuk bangun dari tempat tidur. "Blue, kapan kau akan mulai bekerja?" tanya Ayah "Masih lima hari lagi, selain itu juga kan hari senin sudah awal bulan. Sshhh..." jawab ku. "Eh kamu kenapa, Nak? Seperti nya badan kamu sakit semua,"ujar Ayah ayah selalu bisa menebak ketika kondisi badanku selalu dalam keadaan sakit. " Iya nih, badanku sakit semua, mungkin lelah juga, baru sampai di apartemen langsung aku membereskan barang - barang yang sudah aku kirim, " ucapku "Kalau begitu Bangun lah... Kau harus menahan rasa sakit, oke!" titah ayah. Selain jago kung fu, ayahku juga jago dalam menyembuhkan beberapa titik saraf dan beberapa urat juga. "kretek," terdengar bunyi suara saraf dan tulang menjadi satu "Aaaaaaa...." aku menjerit dalam kesakitan "Oke sudah, coba kau gerakan tangan dan punggung mu, apakah sudah merasa enak?" tanya Ayah Ku coba menggerakkan kedua tangan dan bagian punggung dan hasilnya langsung terasa lebih enak. "Yeps, terasa lebih enak, terimakasih ayah, sudah membaik sekarang." "Baiklah kalau begitu, hmmm... Kau bilang tadi masuk kerja masih minggu depan, kalau begitu kita berbelanja kebutuhan di rumah serta belanja bahan makanan, sambil kita mengenal lebih dekat lagi lingkungan dan para tetangga," ajak ayah "Ayah kita ini hidup di Apartmen, bukan di Mohe, dimana semua orang sangat ramah. Beda di Mohe beda juga di paman sam ayah. Kultur nya juga berbeda. Jangan sama kan dengan di Mohe," ujar ku. Aku menyetujui usulan ayah untuk pergi Berbelanja kebutuhan rumah dan kebutuhan lainnya untuk ku bekerja. Usai sarapan, aku segera berganti baju dan langsung pergi menuju supermarket yang letaknya tak jauh dari kantor dan Apartmen. Sementara itu... "Abi... Coba kau minta tolong pada Spencer dan team B.A.U untuk segera membantu ku, memecahkan masalah, atau... Aku minta tolong sendiri saja,"ucap Jethro Jethro langsung keluar mengambil beberapa berkas menuju gedung tempat team B. A. U "Hai Spencer, apa kabarmu?" tanya Jethro "Baik terima kasih, ada yang perlu saya bantu? Tanya Spencer " yess tentu saja. Hahahah," sahut Jethro " Apa yang bisa kau bantu"!?tanya spencer "Banyak! Aku ingin menangkap seorang teroris wanita. Aku ingin kau dan tim Mu juga ikut mencari teroris. " Hmmm... Baiklah, nanti akan ku sampaikan pada yang lainnya.,"jawab Spencer. "Aku ingin sekarang membicarakan nya, bolehkah?" tanya Jethro "Boleh saja, kenapa tidak, kau tunggu di mejaku, aku akan pergi ke ruangan pimpinan," ucap Spencer Spencer pergi melaporkan pada pimpinan bahwa ada Jethro Tak lama kemudian Spencer datang dan meminta agar Jethro langsung datang ke ruang pimpinan nya "Permisi, Jethro kau diminta untuk langsung datang ke ruangan ya," pinta Spencer. Jethro segera pergi menemui Aaron, pimpinan Spencer. "Hey Spencer mau kemana kau?" tanya AJ "Hi AJ, kabarku sangat baik sekali, dan aku mau membeli beberapa makanan kue," jawab Spencer "Aku juga mau ikut, bolehkah,? Tanya AJ AJ dan Spencer pergi untuk mencari makanan. "Wah ada jualan bakmi, apakah ayah mau mencobanya?" tanya ku "Baiklah, kenapa tidak," balas Ayah. Selang beberapa menit kemudian Spencer dan AJ juga datang ingin makan dengan menu makanan China. Aku duduk berdekatan dengan Spencer, namun, saling membelakangi. Sedang asyiknya makan, tiba-tiba saja ada sekawanan perampok bersenjata mengagetkan kami para pelanggan dengan bunyi tembakan. "Semuanya, jangan bergeraaaakkkk!" ucap perampok "Wohoo, ada tamu tak diundang datang nih, kasian yang jualan," ucapku "Ayo kita bantu pemilik kedai," ajak ayah. Sementara itu, AJ mencoba menghubungi Aaron dan meminta polisi untuk datang ke kedai bakmi sekarang "Aaron, cepat kirimkan polisi ke kedai mie detak kantor, telah terjadi perampokan di sini!" pinta AJ Aaron segera meminta Tim polisi dan beberapa teman lainnya untuk membantu AJ melawan perampok. Aku dan ayah langsung mengambil kuda-kuda dan langsung menghajar para perampok dengan tangan kosong. Pertarungan agak sengit, karena jumlah kawanan perampok sekitar 7 orang, dan kami hanya berdua saja. Meskipun hanya 2 orang saja yang melawan tanpa senjata, tapi tetap aku dan ayahku yang memenangkan perkelahian ini. Para perampok meminta ampun pada kami setelah mendapatkan beberapa totok yang mengunci beberapa saraf di tubuh perampok "Aaaaa," jerit suara perampok Spencer dan AJ merasa bingung lantaran para perampok berhasil di kalahkan, tanpa adanya senjata di tanganku. Dan sejak saat itu, Spencer terpana padaku, terpesona pada pandangan pertama. "Wow, cantik juga dia, mana hebat pula dengan King fu nya, siapa ya namanya," gimana Spencer dalam hati Sesaat kemudian tim polisi yang diminta oleh AJ datang bersama dengan tim AJ lainnya. "Kalian sudah di kepung," teriak salah seorang polisi
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN