Bukan Mimpi

1056 Kata

Nada’s POV Mama menegurku karena berkata tak pantas pada suamiku. Sejak malam ketika aku sadar dari koma, aku enggan membicarakan hal apa pun yang berkaitan dengan Aa’. Sementara Mama menggebu-gebu menceritakan kekhawatiran dan kebaikan menantu kesayangannya. Saat pertama kali membuka mata kemarin, aku langsung tahu kalau aku berada di rumah sakit Harapan Nusa karena dokter Herman menyapaku. Beliau menanyakan banyak hal, mungkin khawatir aku mengalami amnesia. Beliau juga menanyakan hal yang membuat hatiku tiba-tiba terasa tercubit. Flashback “Satu lagi, siapa nama suami Mbak Nada?” Aku terdiam, dokter Herman dan rekannya saling memandang tampak khawatir. “Saya ingat semuanya, Dokter,” jawabku. Dokter Herman mengangguk paham, terlihat jelas dia tahu maksudku. Mungkin saja dia meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN