Hari Spesial

1071 Kata

Aa memajukan bibirnya setelah aku meniup lilin. Aku menggeleng, menolak idenya dan dia terus memaksa dengan memonyongkan bibirnya. “Aa,” lirihku pelan, tapi dia tak gentar masih memonyongkan bibirnya. “Haish! Cepatlah Nada, kami tutup mata saja kalau begitu,” seru Rey seraya menutup matanya dengan sebelah tangannya dan yang lain mengikutinya. Cup. Aku segera memanfaatkan momen mengecup bibirnya dan Aa tersenyum puas. Setelah memotong dan membagi kue kami duduk bersama di lantai, aku memeluk Aa bersandar di kaki sofa dan dia merangkulku. “Kok Aa tahu hari ini Nada ulang tahun?” “Namanya suami baik.” Aku mengeratkan kembali pelukanku. “Iya … suami si paling baik,” ujarku dan dia tertawa. “Are you oke, Sayang?” Aku mendongak menatap Aa, sepertinya dia tahu kegundahanku. Aku masih te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN