jangan cari masalah denganku

1235 Kata
gina sedang duduk menemani abang iparnya bekerja. kadang gadis ini bersikap berlebihan, harusnya nadin yang sekarang duduk menemani suaminya. tapi apa boleh buat? nadin masih galau antara melanjutkan hidup dengan fino atau mencari cara supaya bisa sama-sama dika lagi. "bang" "hm?" "karena abang udah jadi abang iparku, aku mau ngaku sesuatu" ucap gina yang membuat fino mengerutkan alis. ".." "aku suka sama temanku. bener-bener suka dan pengen nikah sama dia" "dan kenapa ngakunya sama abang?" tanya fino heran gina menjelaskan bahwa sebenarnya ia ingin minta pendapat fino karena fino juga pernah mengalami hal yang sama. gina bilang ia ingin alvan tau tentang perasaannya tapi tidak bisa. gina tidak punya nyali untuk bilang duluan. "kenapa kamu bisa bilang kalo kamu suka sama dia?" "karena aku nyaman?" "kok ga yakin gitu? sekarang gini, kamu nyaman sama abang?" gina mengangguk "kenapa kamu ga nikah sama abang aja?" "gile aje nikah sama abang ipar sendiri. nyamannya beda lah bang. dia bisa bikin aku senyum, deg-degan. dia juga selalu lindungin aku. pokoknya dia komplit jika kita ga ngeliat betapa cueknya dia sama kode-kode aku" "nah itu dek.. itu bukan sekedar suka atau nyaman. abang pikir kamu udah cinta sama dia. tapi cinta ga selamanya menyelesaikan semua perkara. contohnya abang, abang udah nembak naya berkali-kali tapi tetap aja ditolak gara-gara cewek itu masih labil. saat itu ia ragu membagi kasih sayang yang selama ini dicurahkan ke papanya untuk dibagi ke abang" "jadi aku harus nunggu alvan supaya ga labil lagi?" "harusnya begitu, tapi kita tidak pernah tau apa rencana takdir. saat abang berusaha sabar supaya naya bisa dewasa, abang justru kehilangan dia untuk selama-lamanya karena ia dinikahi oleh sepupunya" "gawat bang.. kalo gitu harusnya aku nempel terus sama alvan. tapi dia nyaranin aku buat deket sama mama" ucap gina histeris, kontan saja fino tertawa keras. "ga semua orang punya cerita yang sama gin, emangnya alvan punya adek sepupu yang bisa dia nikahin atau kamu punya kandidat sepupu yang bisa nikahin kamu?" "engga sih.. bang dika yang ganteng , dewasa,tinggi, ramah,penyabar dan mapan kan udah milik kak tika. lagian kayak kekurangan stok cowok aja sampe harus nikahin sepupu sendiri" "itu kamu tau.. udah sana masuk kamar kamu. kalo kamu masih disini kita cuma akan ngombrol sampe pagi. kakak kamu aja ga segini banget perhatiannya" seloroh fino "maaf ya bang.. aku janji bantuin nyadarin kak nadin supaya sayang sama abang" "kok kamu malah mau nyadarin nadin? emang ga ada niatan buat nyadarin abang buat sayang sama kakakmu itu?" "ga lah abang udah bener kok posisinya.. karena ga ada orang yang bisa leluasa bicarain masa lalunya kalo dia masih terjebak disana bang, dan dari penglihatanku abang udah berhasil keluar dari masa lalu" ~~~ gina mengamuk karena mama dan kakaknya memaksa dirinya untuk bangun lalu mandi dan mengenakkan baju yang cantik. ia dipaksa untuk menghadiri pernikahan mantan abang sepupunya. gina memang serius dengan apa yang diucapkannya buktinya sudah hampir seminggu ia benar-benar menjauh dengan segala hal yang berhubungan dengan rafa. "kamu itu udah tua, jangan ambek-ambekan lagi" bentak sang mama dan gina terpaksa harus menurut gina langsung masuk ke mobil dan duduk disamping kemudi , tepatnya disamping fino. ia tidak ingin rambutnya ditata oleh sang mama. karena menurutnya penampilan harus wah jika kita menghadiri acara besar keluarga. nah, rafa kan bukan keluarganya lagi. "kak nadin" teriak gina kesal, harusnya yang duduk disebelah fino adalah kakaknya yang b**o itu, tapi kakaknya terlalu b**o sampe ga mikir kalo semua bentuk jaga jaraknya dengan fino mampu membuat fino tersinggung. fino bahkan menjauhkan telinganya dari sumber suara teriakan adik iparnya yang cantik jelita "kamu kenapa lagi? ngantuk? nanti kakak minta dika sediain kamar buat kamu tidur. yang penting datang dulu kesana dan jangan lupa salamin abang kesayanganmu itu" "jangan omongin bang dika disini bisa???? lagian emang kakak berani ngomong sama bang dika saat ada kak tika?" "GINA!!!" teriak sang mama karena anaknya sudah bicara tak karuan seolah tidak peduli akan menyinggung perasaan menantunya. semua kembali diam. tak ada yang bicara sampai mereka tiba dirumah rafa yang mulai diramaikan oleh undangan. sesuai perkataannya tadi, nadin memang mencari dika dan meminta pria itu untuk mencarikan adiknya kamar untuk tidur. dika setuju dan gina langsung mengekori abangnya itu tanpa mau mengucapkan sepatah dua patah kata untuk rafa. gina yang memang muka bantal langsung tidur pulas saat menemukan kasur. ~~~ rafa tampak ingin mengamuk karena seseorang mengabarkan bahwa liana tidak ada dimana-mana. ia sudah berusaha menahan emosi sejak setengah jam yang lalu dan memerintahkan semua orang untuk mencari gadis kesayangannya itu. jam sudah menunjukkan jam setengan sebelas dan para undangan tampak jengah menanti acara ijab kabul yang sekalian akan diadakan resepsi. "gina mana?" tanya rafa geram "untuk apa mencarinya?" tanya nadin kaget. ia sangat tau bahwa gina tidak pernah terlibat untuk rencana kali ini. adiknya itu benar-benar sudah memutuskan rafa untuk menjadi orang asing dalam hidupnya. "aku ga mau tau, pokoknya hari ini juga gina harus jadi istriku" kontan saja semua keluarga tidak setuju. sejak zaman nenek moyang keluarga mereka mempercayai bahwa pernikahan antar sepupu tidak akan bertahan lama. dan mereka juga tidak ingin anak-anak mereka teraniaya. rafa tidak peduli pada apapun. berani-beraninya semua keluarga besarnya bersekongkol untuk menggagalkan acara pernikahan dirinya dengan liana. dan sekarang rafa ingin menunjukkan pada mereka bahwa anak ataupun ponakan tersayang merekalah yang akan menanggung akibatnya. "jangan gila raf, gina ga akan mau. dia punya orang yang dia sayang" ucap fino. baru semalam mereka membicarakan tentang cinta dan sekarang adik iparnya terancam dijebak takdir. "dan gina sudah pasti tidak akan pernah bisa bersama orang itu karena dia harus mempertanggung jawabkan semua perbuatan anggota keluarganya. lagian semua orang udah datang" dengan berakhirnya perkataan rafa, ia berjalan menuju penghulu dan langsung menikahi wanita yang kini sedang terlelap pulas. semua anggota keluarganya menahan nafas saat rafa menyebut nama gina dalam ijab kabul 'saya terima nikah dan kawinnya gina puspita sabila dengan mas kawin........' "sahhhhh" ucap para saksi dan fino merasa bersalah karena tidak bisa mencegah semua itu. ia merasa gagal karena membiarkan seorang cewek terikat dalam pernikahan yang tidak pernah direncanakannya untuk yang kedua kali. ~~~ nadin langsung membangunkan adiknya. ia bersyukur gina tidak mengamuk seperti tadi karena kesadarannya belum pulih sepenuhnya. ia memaksa adiknya mengenakan gaun yang harusnya liana pakai dan memoles wajah sang adik. "kak aku ga mau foto sama mereka" ucap gina yang menyangka dirinya didandani untuk foto keluarga "diam dek.. ikuti aja apa yang kakak suruh dan jangan mengamuk seperti biasa" nadin membawa adiknya ke pada rafa untuk menyalami para undangan. awalnya saat kakaknya membawa gina kedekat rafa, gina menunjukkan wajah tidak sukanya pada rafa dan duduk agak menjauh dari mantan sepupunya itu. sedangkan rafa yang melihat semua itu hanya menampilkan tatapan datar. "aduuh.. ini kok manten duduknya kayak orang lagi marahan" ucap undangan pertama yang langsung menyalami mereka. gina yang hampir terlelap langsung melek saat mendengar kalimat tak masuk akal itu. tumben-tumenan banget gina mengalami ngantuk akut begini. mungkin karena ia sedang ditimpa musibah "manten?" tanya gina yang tidak mengerti. saat ia melihat ke arah rafa pria itu menampilkan wajah datar. tidak ingin menjelaskan apapun. "mama" teriak gina saat melihat mamanya mencoba memalingkan muka. gadis itu merasa aneh dengan semua ini dan ingin bicara dengan satu-satunya oran tua yang dia miliki. "antrian masih panjan nak" ucap sang tamu undangan sementara rafa menahan pergelangan tangan istrinya. "diam ditempatmu dan jangan banyak bicara" bisik rafa ditelinga gina. "kau orang asing jangan bicara sedekat itu denganku" ucap gina ketus dan mulai menyalami 7000 undangan dengan rasa penasaran tingkat neraka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN