“Hidupkan GPS di ponselmu sekarang. Turun ke lobi, tanyakan pada siapa pun yang ada di sana untuk memastikan keberadaanmu, lalu cepat kabari aku. Taksi yang kutumpangi sudah keluar dari LaGuardia Airport. Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu, jadi tolong jangan membuatku gila seperti ini! Kau mengerti, Sayang?” “Maafkan aku ... Ma..maaf.” “Sudahlah. Cepat turun ke lobi dan balas pesanku, Sayang.” “Ya, Trevor. Aku sudah menuju ke bawah.” Napas Kim kian memburu dan kedua kakinya secepat mungkin menuruni semua undakan anak tangga di depan mata. “Tidak!” pekik kim terlepas dari semua mimpi-mimpi buruknya. Napas wanita tiga puluh dua tahun itu pun terengah-engah dengan kening yang berkeringat cukup banyak dan dadanya terasa sangat sesak. “Ya Tuhan. Aku ... Astaga aku bermimpi buruk,”