AL (2)

747 Kata
Hanya butuh satu rahasia Untuk menghancurkan kehidupanmu ~Alena Mehara Clauvia~ Suasana rumah bordil terlihat sangat ramai di malam hari, dipenuhi dengan minuman dengan kadar alkohol tinggi, tarian erotis para penari striptis, kelap-kelip lampu disko, dan berbagai aktivitas Sexs di setiap sudut ruangan. Semua orang merasa senang dan bahagia di malam ini, para p*****r sudah keluar dengan pakaian seksi andalan mereka sedangkan Ale menatap dan mengawasi keadaan rumah bordil dari ruangannya yang tembus pandang dari dalam namun tak terlihat dari luar. Malam ini, Ale datang ke rumah bordil dikarenakan untuk menghitung pemasukan dan pengeluaran bulan ini ditemani dengan sekretarisnya yaitu Yasmin, yang juga merupakan p*****r di rumah bordil. "Ini bagus, pemasukan kita meningkat jadi tak sia-sia aku gaji mahal kalian. Lalu untuk pengeluaran pun tetap stabil, pengeluaran paling mahal yaitu minuman dan menurutku bulan ini ada peningkatan." "Benar, Bos." Yasmin mengangguk, mengiyakan semua perkataan Ale saat wanita itu membaca laporan keuangan rumah bordil untuk bulan ini lalu menerima kembali buku laporan tersebut saat Ale sudah selesai membaca. Ale terdiam sejenak lantaran keadaannya sedang kacau memikirkan mengenai kuliahnya nanti dan Yasmin pun menyadari perubahan bosnya tersebut. "Kalau boleh tahu, ada apa ya Bos?" "Saya dikeluarkan dari Universitas karena menggoda salah satu dosen." Ale menceritakan masalahnya dengan biasa saja tanpa merasa malu karena memang urat malunya sudah putus. Sedangkan Yasmin cukup terkejut mendengar penuturan Ale karena ia satu kampus dengan Ale dengan jurusan yang sama jadi kemungkinan besar dosen mereka sama. Setahu Yasmin tidak ada satu pun dosen pria yang tidak pernah menggunakan jasa p*****r rumah bordil Ale mulai dari muda hingga tua. "Bukannya semua dosen jurusan kita menggunakan jasa rumah bordil, Bos? Lalu dosen mana yang menolak?" "Hanya satu yaitu Pak Lovis." Yasmin kembali dibuat terkejut dengan penuturan bosnya karena ia mengenal siapa Pak Lovis, sedangkan Ale mengusap wajahnya dengan kasar lantaran bingung mau bagaimana lagi dengan pendidikan, sepertinya ia harus pindah Universitas. "Tapi Bos, Pak Lovis itu langganan rumah bordil kita, sedikit memang yang tahu hal ini. Tapi saya ingat betul pernah melayani dia, namun dia pakai nama samaran yaitu Mr. Perfect." "Yang benar kamu, Yasmin?!" tanya dan teriak Ale pada Yasmin saat mendengar ucapan bawahannya ini, ia tak menyangka ternyata Pak Lovis adalah langganan rumah bordilnya namun kenapa dia tak pernah melihat Pak Lovis di sini. "Iya, benar. Coba Bos lihat di daftar transaksi, setiap malamnya ada transaksi atas nama Mr. Perfect dan malam ini dia sudah menyewa Sania." Ale dengan cepat langsung mengambil lagi buku laporan keuangan dari tangan Yasmin dan melihat daftar transaksi, benar saja setiap malamnya ada transaksi atas nama Mr. Perfect dan yang disewa bukan p*****r murah melainkan p*****r terbaik di sini. Malam ini Mr. Perfect akan bersama Sania di kamar 101. Senyum miring terbit di bibir Ale saat tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Pak Lovis atau Mr. Perfect tunduk di bawah kakinya. Satu rahasia cukup untuk menghancurkan gambaran pria baik-baik dari keluarga terhormat yang disematkan Pak Lovis, sedangkan Yasmin pamit undur diri yang hanya dibalas anggukan oleh Ale. "Saya pamit keluar, Bos. Malam ini saya ada transaksi." Setelah kepergian Yasmin, Ale pun ikut keluar dari ruang kerjanya dan berjalan ke kamar sewaan Pak Lovis, ia akan buat pria itu terkejut dengan kehadirannya. "Pak Lovis, bersiaplah untuk kejutan dari mahasiswi dirimu yang seorang g***o ini." Saat membuka pintu kamar, Ale melihat Sania sendirian di kamar sedang duduk di depan meja rias dan tak ada keberadaan Pak Lovis, mungkin dia belum datang mengingat jam sewanya lima belas menit lagi. Senyum menggoda Sania pudar menjadi tatapan bingung saat melihat bosnya memasuki kamar sewanya malam ini. "Ada apa ya Bos? Tumben masuk ke kamar tiba-tiba." "Untuk klien malam ini biar saya yang handle, kamu cari klien lain saja." "Oke Bos," ucap Sania terpaksa menyetujui perintah bosnya karena ia masih mau berada di rumah bordil ini walaupun sangat disayangkan ia tak bisa tidur dengan dosen tampan dan hot seperti Pak Lovis, kebetulan Sania pun satu kuliah dengan Ale. "Jangan lupa ambilkan gaun terbaik saya untuk malam ini karena malam ini akan jadi malam tak terlupakan untuk klien saya, Mr. Perfect," ucap Ale yang dibalas anggukan kepala oleh Sania, sedari tadi sejak tahu tentang Mr. Perfect, Ale terus saja tersenyum senang. Malam ini Ale akan balas penolakan Pak Lovis tadi siang, benar saja perkiraannya bahwa Pak Lovis sama seperti dosen lain namun dia hanya pintar menyembunyikan keburukannya. Tak ada pilihan lain untuk Pak Lovis nantinya kecuali menerima penawarannya. "Malam ini akan jadi kenangan pertama dengan Pak Lovis atau Mr. Perfect."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN