"GILA lo, gue kaget anjir. Kalo tadi jatuh gimana? Nggak cuma gue yang lecet, lo juga sama!" Dion menatap berang pada Olivia lewat pantulan spion motornya ketika ia mendapatkan kejutan kuat yang tersalur lewat pundaknya karena di tepuk oleh cewek itu. Jika pikiran Dion tidak berkelana, mungkin ia tidak akan tersentak dan membuat motornya hampir roboh. Olivia merotasikan sepasang bola matanya dengan jengah. "Jangan salahkan gue, karena ini emang salah lo. Maksud lo apa coba? Dari tadi perasaan muter-muter mulu, tujuan lo sebenarnya mau ke mana?" "Kenapa? Tugas lo kan cuma duduk anteng di situ, nggak usah banyak komentar. Lo boleh tanya saat gue udah punya sesuatu yang bakal lo lakuin." "Terserah lo lah, tapi jam delapan gue udah ada di rumah. Awas aja lo!" Olivia memberikan ancaman le