Mahesa menggeser laptop ke arah Cakrawala yang tengah berdiri di depannya. Dia berusaha menekan emosi agar tidak memukul putra kurang ajarnya itu. Bagaimana bisa sang putra memulai perkelahian dengan Arya? "Jelaskan kenapa kamu memukul Arya?" tanya Mahesa menuntut penjelasan. Karena keadaan kacau, dia sampai tidak sadar wajah putranya penuh luka lebam. Baru beberapa hari kerjasama antar perusahaan ditandatangani dan Cakrawala sudah membuat ulah. Apalagi Arya merupakan cucu kesayangan Lazuar. Bagaimana kalau kakek Arya marah melihat wajah cucunya penuh luka? Cakrawala melirik layar laptop yang menunjukkan dirinya tengah berkelahi dengan Arya. Jujur, dia sama sekali tidak terkejut mengingat Bi Imah dan Mang Sapri keluar dari ruang kerja ayahnya. "Wala hilaf, Pa," bohong Cakrawala lagi.