"Pak Arya serius? Nggak lagi bercanda?" tanya Senja memastikan. Bagaimana bisa Senja percaya begitu saja? Total sejak pertemuan mereka di kafe sampai dengan sekarang, mereka kenal belum genap satu minggu. Jadi, pengakuan macam apa yang Arya lontarkan? "Ya, sangat-sangat serius," jawab Arya mantap. "Tapi, kenapa?" tanya Senja tidak mengerti. Memang, dia memiliki sedikit rasa terhadap Arya. Apalagi pria itu pandai sekali bercanda dan mengurai suasana canggung. Namun, dia tidak berharap secepat ini. Mereka terlalu cepat untuk saling jatuh cinta. Takutnya hanya perasaan sesaat yang menggebu-gebu dan berakhir tidak baik. "Kenapa tanya? Menurut kamu, cowok bilang kayak gini ke cewek karena apa?" Arya balik bertanya agar Senja berpikir sendiri. Senja diam sejenak. Menunduk sambil memainkan