Bab 16

1249 Kata
"Kalo kerjaan kamu bisa dipertanggung jawabkan, aku akan berikan proyek yang lebih besar." Kata pak Tjandra pada Herry sang pemborong. Tugas yang diberikan kepada Herry oleh pak Tjandra hampir kelar. Tempat istirahat para supir, toilet berjajar dan beberapa kamar mandi, serta halaman parkir untuk truk menunggu giliran bongkar muat. Sore itu, Herry dan beberapa tukang dan Keluarga Mama Endah, pak Tjandra serta Mama Silvie lagi berembuk sesuatu. "Jika Tuhan mengijinkan, kami akan mendirikan sekolah. Jadi setidaknya dlm waktu 5 thn ini kau tidak sibuk mencarikan kerjaan anak buahmu. Masalahnya yang harus diselesaikan itu mulai dari gedung SD, SMP, SMA & SMK" Pak Tjandra memaparkan, mulai dari ide awal rencana besar ini, sampai membagikan Visi-Misi kepada relasi, teman dan membagikan di web. Mencari dukungan dan nasehat dari teman-temannya yang duduk di pemerintahan yang menangani dibidang pendidikan. Masalah perizinan dan yang menyangkut penyediaan guru, hingga pendanaan serta biaya operasional kedepannya. Semua sudah matang. Mengingat nantinya anak didik akan diberikan pengajaran yg tidak kalah dengan sekolah-sekolah unggulan, namun disisi lain orang tua murid tidak dibebani biaya sedikitpun. Mendengar urain yang disampaikan pak Tjandra, Herry jadi merasa semakin bangga. Bukan krn dia mendapat job yang sangat besar, tapi karena Visi - Misi mulia yang ada dalam rancangan keluarga besar pak Tjandra. "Aku akan ikut andil mengambil bagian dari rencana besar keluarga ini, walau hanya kecil, setidaknya aku akan bertanggung jawab penuh atas pembangunan ini." Janjinya dalam hati. "lho, kok bengong?" Sapa pak Tjandra membuyarkan lamunan Herry sang pemborong. "Jujur saya terharu dengan Visi-Misi keluarga besar bapak. Dalam hal ini saya rela gak dapat gaji pak. Yang penting anak buah saya dapat upah layak, yang paling panting adalah Visi -Misi keluarga ini Sukses dan berjalan lancar, Masyarakat dapat menikmati hasil kerja keras keluarga ini. sehinhga tingkat kemiskinan dapat berkurang." "Bapak harus profesional, masalah upah itu wajib dan itu adalah hak yang harus kamu peroleh. Dengan bekerja secara tulus dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang kami berikan. Itu sudah sangat membantu. dan saya sangat berterimakasih atas ketulusan dan bantuan yang kamu berikan dan sekaligus dukungan yang kamu berikan." Pak Tjandra berdiri dan menghampiri Herry, lalu merangkulnya. "Kita satu tim dalam proyek besar untuk membangun bangsa ini, walau sangat kecil, namun setidaknya kita telah mengambil bagian terhadap kepentingan anak bangsa ini." Lanjut pak Tjandra. Beberapa jam lamanya, memang pak Tjandra menjelaskan kerinduannya untuk membantu anak-anak usia sekolah disekitar lingkungan desa, hingga kecamatan tempat keluarga ini dibesarkan. Gambar bangunan yang akan dikerjakan, sebenarnya sudah dibuat hampir setahun yg lalu oleh insinyur terkemuka, relasi dari pak Tjandra. Diberikan secara gratis sebagai bentuk dukungan atas Visi dan Misi yang dicita-ciyakannya. "Perlu diketahui, bahwa dana untuk rencana besar ini adalah tabungan dari almarhum pak Suryo, yaitu Papanya Ummi, lahan, Tanah yang dipakai adalah milik Almarhum bapak Darmo, suami Mama Endah, orang tua dari Mas Jojo, sebagian kecil dana dari keluarga kami, yaitu saya sendiri, Mas Juna, Mas Aldi dan Mas Rama serta Mas Alfin. dan 25% Hasil keuntungan Putri Tunggal setiap bulannya. kekurangannya berasal dari danatur." Ungkap pak Tjandra. Pagi cerah, udara segar menghiasi suasana di desa ini. Seperti biasa kicau burung liar masih bebas berciut saling saut menyaut. Bertengger di dahan, pamerkan suara merdunya. Terbang kian kemari dan sesekali hinggap dan melompat kedahan satu ke dahan lainnya. Kokok ayam tak ketinggalan, meramaikan suasana. Kegiatan para petani menuju kesawah maupun ladang adalah hiasan khas desa. Ada yang menggiring sapinya menuju ke sungai, ada yg memanggul cangkul menuju kesawah. Sesekali mobil pick up mengangkut hasil bumi, siap dibawa ke pasar. Cikar (gerobak yang ditarik dengan sapi ) perlahan lewat dijalanan itu. "Nuwun sewu, permisi." "eeeeeee, dik Ambar, silahkan masuk." Sambut Ummi ramah. "Ini, kiriman mak Siti, sekaligus menyampaikan undangan kepada keluarga disini untuk ikut mendoakan dan menghadiri acara pernikahan, Mbak Ayu dan Kang Sukiran." "O iya, terimakasih. Terus kapan nick giliran dik Ambar? nanti kalau dik Ambar yang menikah, saya janji bakalan mbiyodo kok sampai acara pesta selesai." Kata Ummi sambil menerima bungkusan terbuat dr daun jati yg diikat dengan janur. Adat kebiasaan kampung desa ini, kalau mengundang untuk acara Pernikahan ataupun sunatan, selalu disertai bingkisan berupa nasi, lauk serta beberapa macam kue. "Beneran ya mbak!, tapi mungkin habis panen tembakau dua atau tiga bulan lagi. Kalau begitu Ambar pamit dulu ya mbak." ____ Sementara itu, pak Tjandra, Rama dan Mama Silvie, dalam perjalanan menuju rumah Ummi bersama sang supir andalan yaitu pak Tarjo. "Semua ijin sudah kita kantongi, terus rencana pembangunannya sendiri kapan kita mulai Pa?" "Apa gak sebaiknya kita adakan sukuran, kita undang para danatur, pejabat daerah untuk peletakan batu pertama tho Pa." Kata Mama Silvie. "Hem, itu pasti. Tapi persiapan seperti perataan tanah dan lain-lain itu kan sebelum peletakan batu pertama." Jawab Pak Tjandra. "Pak, mampir ketempat biasanya. Aku mau beli Lumpia sama Martabak kesukaan Ummi dan Jojo." Kata Mama Silvie. "Sekalian aku belikan lumpia basah isi rebung dan ayam cincang ea Ma." Pinta Rama. Usai membeli oleh-oleh, mrk berempat segera meluncur. Saat mereka sampai di rumah Mama Endah. Ummi dan Jojo duduk di amben bambu dibawah pohon mangga. Ummi membaringkan kepala di pangkuan Jojo sambil memetik gitar, entah sudah berapa lama. Saking asiknya mereka bernyanyi, hingga pak Tarjo membukakan pintu mobil buat Mama Silvie tak mereka sadari. "Neng...asiiiik banget berduaan?" Teriak pak Tarjo. Mereka berdua terperanjak dan bangun. dihampirinya Mama Silvie cipika- cipiki lalu dipeluknya erat. "Gimana sayang? Sudah jadi?". Bisik Mama Silvie sambil tersenyum. "Sudah kami kebut Ma, tapi belum jadi. Atau mungkin terlalu ngebut kali, Ma?" Jawab Ummi sambil ketawa renyah. Sementar itu Mama Endah berjalan menghampiri Mama Silvie. Dipeluknya Mama Silvie, didekapnya erat-erat. "Waoooo, Cantik sekali tamannya, Jadi makin betah dech kak Rama tinggal disini." Katanya, sambil memandang disekeliling halaman. "Mas Jojo dan pak Somat yg ngerjain saat libur. Biar kayak halaman rumah Papa katanya." Jawab Ummi. "Itu di bale besar tempat apa?" "Stodio Lukis, Mas Jojo saat-saat dia kepingin melukis. Akhir-akhir ini dia sering menghabiskan waktu luangnya disana." Jawab Ummi. "Waduh!!!.. berarti waktu untuk adiknya kakak, keganggu donk ? Terus gak ada waktu buat bikin telinga, lutut, kaki, hidung." "iiiiiiiich, ya enggaklah. Yang itu sih, jalan teruuuuuuuuuuuuuus." Jawab Ummi sambil ketawa ngakak, dan mencubit pinggul Rama, Kakaknya. Setelah beberapa saat lamanya beristirahat, mereka membicarakan rencana kedepannya, dan diputuskan mengundang pejabat setempat, untuk peletakan batu pertama. ____ Persiapan menjelang perayaan memperingati hari Kemerdekaan disiapkan dg matang. Di tempat parkir sudah berdiri panggung pentas hiburan untuk umum. Siangnya akan digelar lomba. Balap Karung, Tarik Tambang, lomba makan krupuk, lomba kelereng, Panjat pinang dan berbagai lomba menarik lainnya. untuk umum. Memasuki bulan Agustus, memang digelar lomba, catur, lomba masak khusus para ibu, khusus bpk, lomba masak berpasangan. Lomba itu diadakan hari Sabtu dan minggu ketika pabrik sedang libur. Acara ini diselenggarakan oleh Putri Tunggal, untuk para petani, supir, karyawan pabrik yang terlibat dlm usaha ini. Tak ketinggalan juga lomba layang-layang yg terdiri dari dua kategori, yaitu layang-layang indah dan layang-layang aduan, atau Sambitan yang dibuka untuk umum. Keluarga Mama Endah Sendiri menurunkan 3 peserta perorangan dengan kategori layang-layang hias. yaitu, Mama Endah sendiri, Jojo serta Ummi Istrinya.Dan dari banyak peserta yang terdaftar hanya dua peserta wanita yang bakalan ikut meramai lomba. Sementara itu di lapangan tempat dimana akan diadakannya lomba layang-layang sudah penuh para peserta untuk menguji layang-layang mereka yang bakal dilombakan. Suasana dilapangan itu cukup ramai. Sedang di angksa terlihat berbagai bentuk layangan hias. Mulai bentuk ular yang panjangnya puluhan meter, burung garuda, kelelawar, bentuk ikan, berbagai jenis, bentuk tokoh super hero dan banyak lagi macam lainnya. Rupanya layang-layang andalan yang bakal dilombakan milik si Jo sengaja tidak ikut diuji coba, entah apa alasannya. __________________
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN