Pesta usai. Starlee kini diajak oleh Asher untuk berpamitan pada Stuart. Ia melangkah dengan tenang bersama Asher. Tangannya tak lepas dari lengan sang pria. Starlee menyadari bahwa saat ini seseorang di sebelah Stuart tengah menatapnya dengan tatapan dingin yang tidak biasa. Seperti ada kemarahan di dalamnya. Entah apa yang salah dengan Arshaka hingga menatapnya seperti ingin menelannya hidup-hidup. Asher sampai di depan Stuart dan Arshaka. Seperti menghormati Stuart, Asher juga menghormati Arshaka. Tentu saja ia tidak akan menyinggung pengusaha terkaya di negaranya itu. Sebagai pengusaha yang masih berjuang keras, Asher harus pandai menjaga sikap agar tidak memiliki musuh dari kalangan atas. "Stuart, terima kasih untuk pestanya. Kami pamit pulang." Asher melemparkan senyuman ringan.