Damasa sudah keluar dari rumah sakit dan tinggal di apartemen Fika. Sudah dua hari Damasa berada di sana. Keadaannya pun belum di katakan membaik. Beberapa kali Fika memergokinya melamun bahkan menangis. Walaupun saat di ajak bicara Damasa akan menjawab, sudah mau makan, bahkan tersenyum walau terlihat jelas jika terpaksa. "Fika." Panggil Damasa saat melihat sahabatnya selesai mencuci piring. "Ya, ada apa? " Fika pun bergabung dengan Damasa yang berada di meja makan. "Terima kasih atas bantuan kamu selama ini. Aku nggak tau kalau nggak ada kamu. " Fika berdecak. "Apa'an, sih, Sa... Kenapa ngomongnya kayak gitu? Kita ini, kan, sahabat. " Damasa mengulum senyum. "Fika." "Ya? " "Lusa aku akan pergi. " "Pergi. Maksudnya kamu akan pulang ke apartemen Gavin? Kamu udah sia