Dengan masih bertelanjang d**a, tubuh berkeringat dan handuk yang masih melilit pinggangnya Gavin duduk di ruang tamu apartemennya. Laki-laki itu menunduk, sama seperti yang ia sering lakukan jika bertemu dengan orang yang menekan bel apartemennya berulang kali. Telinganya juga rasanya masih sakit dan terasa panas akibat jeweran di kupingnya. Gavin tidak pernah menyangka jika Riswan Wiguna, ayah dari ayahnya alias kakeknya datang ke apartemennya. Dia tidak tahu kapan kakeknya sampai di jakarta. Kemarin saat pesta pernikahannya kakeknya yang menyebalkan memang tidak jadi datang sebab kesehatannya menurun. Tapi sekarang, laki-laki itu terlihat amat sehat di usianya yang sudah lebih dari tujuh puluh tahun dan sepertinya siap memukulinya. Dalam hati Gavin juga merasa kesal sebab kelua