Damasa sudah terlelap dalam pelukan Gavin namun mata laki-laki itu masih terjaga. Tangan besarnya menepuk nepuk punggung istrinya sebagai pengantar tidur. Laki-laki itu mendesah pelan. Malam ini dia harus berpuasa. Tidak mungkin dia meminta jatah pada istrinya yang sedang sakit. Gavin mencoba memejamkan mata. Berharap bisa menyusul istrinya ke alam mimpi. Walaupun dengan cara menghitung domba. *** "Kamu sakit apa, Sa? " Tanya Fika yang menjenguk sahabatnya setelah pulang bekerja. "Darimana kamu tau aku sakit? " "Eric." Gerakan tangan Damasa yang ingin memasukkan potongan mangga kedalam mulutnya terhenti di udara. Matanya langsung menyipit ke arah sahabatnya. "Ada apa kamu sama Eric? Jangan bilang kamu lagi dekat sama dia. " "Nggak ada yang lagi dekat, " Jawab Fika santai.