Dia Manis Seperti Permen

1200 Kata
Pesta di kediaman keluarga Stuart masih ramai hingga menjelang tengah malam. JC tidak tega melihat Anna yang sepertinya menggigil kedinginan karena model gaunnya yang terbuka. Dia pun membuat kesepakatan dengan gadis itu. "Anna, bagaimana kalau aku memelukmu dari belakang? Kurasa itu akan membuatmu hangat, kau menggigil ...," ujar JC yang berdiri di samping Anna memandangi tengah ruangan yang padat oleh muda-mudi yang asik berjoget dan berbincang. Annastacia menoleh menatap JC sembari berpikir lalu dia pun menjawab, "Tentu, tapi kuharap kau tidak akan macam-macam denganku, JC!" "Pastinya ... tenanglah, Girl!" balas JC ringan. Dia pun melingkarkan lengannya di pinggang ramping Anna dan menghangatkan gadis itu dalam dekapannya. Kemudian, JC menggosok-gosok lengan atas Anna dengan telapak tangannya. Kulit Anna terasa dingin ketika disentuh. "Oohh nyaman sekali rasanya, JC. Terima kasih," desah Anna dalam pelukan pria itu. Tubuh JC yang kekar seolah menyelimuti tubuhnya yang mungil. Mereka berdua berada dalam posisi itu cukup lama dan mengobrol satu sama lain. Anna menyukai temperamen JC yang menyenangkan dan lembut ketika berbicara. Rasanya seperti mengobrol dengan teman lama. "JC, apa kamu sudah memiliki pacar?" tanya Anna penasaran. 'Berhubung JC seorang artis terkenal tentunya agak sulit berpacaran,' pikir Anna. "Sayangnya profesiku sulit untuk berpacaran, ada aturan dari managemen yang melarang artis berpacaran. Kemudian, fans-fansku juga tidak akan suka bila aku memiliki seseorang yang spesial. Intinya kehidupan pribadiku tidak semanis yang orang pikirkan," tutur JC dengan nada yang menurut Anna sedikit sedih. "Hmmm sepertinya aku mengerti sedikit tentang kehidupanmu di balik panggung yang gemerlap itu, JC. Mungkin suatu hari kau harus merelakan kepopuleranmu itu bila ingin kehidupan yang lebih sederhana dan bebas tekanan," komentar Anna mengenai kehidupan keartisan JC. JC pun tertawa lemah mendengar komentar Anna. "Aku mau saja, bila mendapatkan pendamping hidup yang tepat. Sayangnya aku belum menemukan gadis itu hingga kini, jadi lebih baik aku bekerja keras untuk membangun istana sambil menunggunya tiba dalam kehidupanku," balas JC. Mereka berdua pun terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. "Bagaimana denganmu Anna? Masih single hingga sekarang?" tanya JC sembari mengeratkan pelukannya di sekeliling tubuh Anna yang terasa begitu pas dengan tubuhnya. "Aku memang tidak suka berpacaran, pekerjaanku menuntut jam kerja yang padat dan menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Seorang dokter bedah harus fokus ketika bekerja di meja operasi," jawab Anna apa adanya. "Kurasa kita mirip ...," sahut JC. Annastacia pun tertawa ringan, dia pun berpikiran sama seperti JC tadi. Mereka berdua memiliki pekerjaan profesional yang membuat kehidupan pribadi menjadi kering. Namun, selama ini memang belum ada seorang pria pun yang menarik perhatian Anna. "Bagaimana kalau kita menjadi pacar rahasia? Apa kau setuju? Kita memiliki banyak kesamaan situasi, bukan?" usul JC seraya menatap wajah Anna dari samping. Anna balas menatapnya lalu menjawab, "Boleh dicoba, tapi janji ya jangan bersikap yang aneh-aneh atau hubungan kita berakhir!" "Tenanglah, mungkin aku terkenal sebagai playboy menurut majalah gosip. Namun, aku tidak seperti itu ... ya memang aku tidur dengan banyak perempuan sepanjang karirku. Hanya saja aku tidak main hati dengan mereka," ujar JC menceritakan kehidupan percintaannya. "Aduh aku berurusan dengan playboy, jangan-jangan kau mengatakan ini hanya karena ingin tidur denganku, JC?" balas Anna meradang. JC pun tertawa berderai. "Kau boleh berpikir semaumu, Anna. Aku tidak ingin menggiring opini ke arah yang salah sebenarnya, tapi yang terjadi selama ini seperti itu. Dan tentang tidur denganmu, aku pasti dengan senang hati mau melakukannya. Sayangnya, kurasa kau yang tidak akan mau ... benar, kan?" "Sleep with stranger bukan gayaku, JC. Aku ingin bercinta bukan sekedar having s*x, itu sangat buruk bila melakukannya asal-asalan," jawab Anna menghindari tatapan JC, sementara lengan pria itu melingkari tubuhnya dengan erat seolah tak ingin membiarkannya pergi menjauh. "Sedikit dari hatiku mulai terjatuh ke dirimu, Cantik. Itu yang kurasakan, tapi mungkin kau butuh sedikit waktu lagi untuk mengenalku yang sebenarnya," ujar JC jujur dengan perasaannya. Rossie Stuart mendekati mereka berdua seraya berkata, "Maaf harus mengganggu momen romantis kalian, tapi aku ingin meminta JC menyanyikan satu lagu atau berapa pun yang dia mau untukku dan tamu-tamuku, Anna." "Ohh tentu, Rossie. Dia bebas ... aku hanya kedinginan karena memakai gaun pinjamanmu. JC membantu menghilangkan rasa dingin itu." "Pergilah, JC," kata Anna tersenyum pada JC seraya melepaskan dirinya dari dekapan pria itu. "Oke, aku akan naik ke panggung sekarang," jawab JC lalu bergegas ke panggung mengambil microphone dan duduk di kursi tinggi yang ada di tengah panggung. "Selamat malam, Teman-teman. Aku akan membawakan beberapa lagu untuk kalian. Check it out!" ucap JC kemudian berbicara dengan gitaris yang duduk di sebelahnya di panggung. "Cukup sudah ... air mata sang kekasih, melihat pujaannya tak berubah ... karena cinta tak dapat dikhianati itu sebabnya ... juga cinta tak mau terbagi dua dalam keraguan ... itu sebabnya." JC menyanyikan lagunya dengan suara merdu mendayu diiringi petikan gitar yang menghanyutkan pendengarnya. Ketika lagu itu berakhir tepuk tangan riuh rendah terdengar dari seisi ruangan pesta. "More ... more ... more, we want JC, we want JC!" sorak sorai penggemar JC memintanya menyanyikan sebuah lagu lagi. "Oke, satu lagu lagi ya ...," ucap JC dengan ramah sembari melepas senyum manisnya. Matanya mencari-cari sosok Anna di antara lautan manusia yang hadir di pesta malam itu. 'Sial, siapa pria itu?!' umpat JC dalam hatinya ketika melihat seorang pria mendekati Anna-nya. Mereka berdua sepertinya saling kenal. "Rinduuu kamuuu ... pikiranku menuju ke kamu, merpati manisku ... dara cintaku .... Mengertikah kau, Kasih ...rasa ini hanya untukmu. Kembalilah padaku, Cinta Pertamaku ... kumenunggumu kini dan selamanya ...hanya kamu di hatiku ...," lantun JC dalam lagu gombal yang dia hayati sepenuhnya hingga fans-fansnya menjadi begitu baper ketika mendengarnya. Anehnya, justru lagu itu ingin dia persembahkan kepada Anna. Gadis manis yang dia temui malam ini di tengah jalan yang membeku karena hujan salju yang begitu deras. Malaikat cantik yang menyelamatkan nyawanya dari ancaman hipotermia. 'She's just like a candy,' batin JC mendambakan Anna berada dalam pelukannya lagi. JC sedikit cemburu ketika Anna tersenyum sambil berbicara dengan pria sialan yang sepertinya tak mampu melepaskan tatapan matanya dari tubuh molek Anna. Dan pria itu pun akhirnya menatap ke arah JC dengan tatapan yang tidak menyenangkan. Namun, JC acuh sembari menyanyi di atas panggung seolah tidak ada yang terjadi. Kontrol suara dan penjiwaannya terhadap lagu sangat bagus sehingga fans-fansnya tidak mengetahui bila idola mereka sedang galau dan gelisah. "Oohh hai, John! Kau datang juga ke pesta Rossie?" sapa Anna pada pria yang menyentuh bahunya yang terbuka dari arah belakang ketika dia menoleh. "Selamat malam, Dokter Cantik. Tentu saja, aku tahu dia sahabat dekatmu. Kupikir kau pasti juga datang ke pesta ini," jawab John Bardere dengan tatapan yang mendamba pada Anna. "Ya, Rossie memaksaku datang. Sebetulnya aku tidak ingin datang, cuaca buruk dan aku lelah bekerja seharian ... hari ini banyak kecelakaan jalan raya, kau tahu?" balas Anna dengan akrab. "Ini hampir tengah malam, apa sebaiknya kau menginap di sini atau aku mengantarmu pulang ke apartmentmu, Anna?" saran John masuk akal. "Aku sebetulnya datang ke sini bersama seorang teman, mungkin sebaiknya aku menanyakan terlebih dahulu kepadanya," ujar Anna dengan ragu lalu dia melihat JC melambaikan tangan kepadanya dari atas panggung. Anna melambaikan tangannya membalas JC. "Itu temanku yang datang bersamaku, John," kata Anna menunjuk JC di atas panggung. John pun menoleh ke arah panggung dan bersitatap dengan JC dalam tatapan yang tajam yang hanya dipahami oleh sesama pria yang menyukai satu wanita yang sama.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN