“Kamu kenapa mengajakku ke sini, Ailen?” tanya Rayn ketika sampai di tempat tujuan. Ailen yang memang sudah datang lebih dulu pun mengalihkan pandangan. Manik matanya menatap lekat ke arah Rayn yang masih terengah. Napasnya terdengar begitu jelas. Ailen sendiri tidak tahu, secepat apa pria itu untuk datang menemuinya. Hingga dia mengalihkan pandangan dan menatap ke arah lain, memperhatikan bocah yang bermain di depannya. Sedangkan Rayn hanya diam. Pria itu menutup mulut rapat dan tidak lagi bertanya. Pandangannya hanya tertuju lurus ke arah Ailen, memperhatikan wanita di depannya lekat. Hingga embusan angin terasa, membuat Ailen yang hanya menggunakan dres dengan lengan pendek pun mengusap lengannya. “Akhir-akhir ini dingin, Ailen. Jadi, usahakan kamu membawa jaket saat keluar,” ucap Ra