Meski Nadine sudah menyuruh pulang, tapi Shaka tidak menurutinya. Ia mengompres pipi Nadine lebih dulu dengan meminta air dingin pada orang dapur di rumah itu. Menyesal sudah pasti, Shaka tidak menyangka langkah nekadnya menghamili Nadine membuat wanita itu merasakan sakit seperti ini. Nadine berbaring dengan selimut menutupi tubuh, sementara Shaka mengompres pipinya yang membengkak. Airmata Nadine tak berhenti mengalir membasahi pipinya. Hati Shaka berkecamuk tidak karuan, Nadin hamil, dia belum makan berhari-hari, dan suhu tubuhnya sedikit naik. Tapi Nadine menolak di bawa ke rumah sakit, menunggunya disini semalaman juga Shaka tidak bisa. Ia juga tak berani memaksa Nadine dan mengambil resiko. "Saya belikan makan di luar mau ya?" tawar Shaka sekali lagi. Nadine harus makan demi ke