Luna langsung pucat pasi, panik. Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menyalakan fitur senter. Cahaya yang tidak terlalu terang diarahkannya ke sekeliling lift. Dengan jantung yang berdebar hebat ia memastikan jika tidak ada orang lain di dalam lift ini. “Siapa yang bicara tadi?!” Luna bergerak memutar. Namun ia sendirian di lift. Tidak ada siapa pun bersamanya. Namun suara bisikan gaib itu jelas terdengar. Bulu kuduknya langsung meremang karena hembusan misterius yang tiba-tiba tertiup ke arahnya. “Siapa itu ...?” tanyanya berdesis. Peluh dingin mulai mengucur di kening Luna. Terjebak di dalam lift terasa pengap. Baru saja Luna akan menoleh ke samping. Karena merasa ada yang berdiri di sisinya. Lampu di dalam lift pun menyala. Lalu suara pergerakan lift mulai naik ke atas. Ia m