“Baaak!” Bogem mentah melucur tepat di pipi Andre dengan kencang. Hal tersebut juga sebagai balasan pukulan Andre sebelumnya. Andre kesakitan. Spontan melepaskan cengkeraman tangannya di kerah baju Rangga dan memegangi pipinya yang terasa panas. “Brengseek!” “Sudah aku bilang menjauh dariku!” seru Rangga penuh amarah. “Kamu menganggu kami!” “Memangnya kalian sedang apa, hingga kedatanganku mengganggu?” Andre sudah diliputi amarah dan ia langsung ancang kuda-kuda. Berniat akan menghajar Rangga. “Aku tidak punya waktu untuk berkelahi.” Rangga benar-benar penat. Waktu yang ia miliknya sangat sedikit. Harus segera ke ruangan satpam Dodi dan menghapus rekaman cctv yang akan merekam tindakan pencurian yang dilakukan Nina. Tapi Andre memang mencari gara-gara. Ia masih ingin mengajak Rangga