Nenek Darsi

1083 Kata

“Sudah bangun?” tanya Rangga saat masuk ke dalam dapur. “Maaf, aku lancang membuat teh lebih dulu. Padahal tuan rumahnya belum bangun,” kata Nina sembari tersenyum. “Tidak apa-apa. Anggap saja rumah sendiri,” jawab Rangga ramah dan juga membalas senyuman Nina dan juga Lusi yang sejak ia masuk ke dalam dapur, sepasang mata indah itu tidak berkedip. “Boleh aku membuatkan sarapan? Pan cake misalnya?” Nina menawarkan. Tidak mau Nenek Darsi merasa direpotkan karena dua orang menginap di rumahnya. “Tentu saja boleh. Kan aku bilang, anggap saja rumah sendiri, Rangga membuka lemari es dan mengambil sebotol air mineral dan menenggaknya langsung dari botolnya. Manik matanya melirik ke arah Nina yang kini sibuk membuat pancake. “Apa tidurmu nyenyak?” “Tidak,” sahut Lusi. Rangga menoleh ke arah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN