"Aku berubah pikiran! Kamu harus memilih aku atau kak Nina yang menjadi pendamping mu! Atau aku akan mengatakan semuanya pada Kak Nina jika kita berselingkuh di belakangnya!" Luna mengancam dengan manik mata berkobar. "Cukup! Pembicaraan ini tidak penting. Aku mulai muak dengan semuanya dan juga sikapmu!" sahut Andre dengan mimik muka malas. "Sedari awal aku sudah mengatakan padamu. Jika jangan berharap padaku! Aku memang mencintaimu. Tapi aku lebih dulu menemukan Nina dan terlanjur memberikan janji untuknya." "Apa ...?" Air muka Luna langsung berubah. Rasanya ia tidak percaya selama ini menjadi boneka Andre. Selama ini ia hanya menjadi mainannya semata. Dan lagi-lagi ia kalah dari Nina. "Tolong kelurlah dari kamar ini ...! Jangan sampai Nina, Lusi tahu kamu ada di dalam kamarku! Apa l