“Rangga ....” Suara Nina memanggil namanya terdengar samar. Bahkan lambat laun menghilang berganti suara bisingnya kereta dan juga jeritan orang-orang di sekitar kala itu. “Awas ada kereta melintas!!” Suara teguran orang-orang yang berada di sekitaran saat terjadinya kecelakaan membuat kepala Rangga mendadak pening. Jasad Ratih yang tergeletak tak utuh penuh darah dan dua jarinya menghilang. Kelopak matanya terbuka. bola matanya mendelik. Pemandangan paling menakutkan yang pernah dilihat Rangga. Juga hal yang paling mengerikan yang pernah dialaminya, yaitu malam di mana Ratih meninggal tragis. Kereta api menabrak tubuh orang yang dicintainya. Penyesalan yang amat terdalam dan ingin diubahnya. Rangga selalu berpikir, andai saja ia juga menyadari jika saat itu ada kereta yang melintas