Kini mereka sudah masuk ke dalam museum. Tadi di depan, Rangga memberikan uang seratus ribu dan juga dua bungkus rokok pada satpam yang bernama Dodi. Nina berjalan mengekor di belakang Rangga. Tatapannya berpendar ke sekeliling. Penataan Museum saat ini berbeda ketika ia pertama kali masuk. Di dalam hati Nina berharap jika letak Batu Petuahnya masih sama. Berada di ruangan sebelah kanan. Netra Nina pun memandang punggung Rangga yang tepat berada di depannya. "Rangga ...," panggilnya lirih. Walau suara Nina memanggil pelan. Tapi karena museum ini besar dan sunyi, suaranya tersebut bergema. "Ada apa?" Rangga merespon tanpa menoleh. "Maafkan ucapanku tadi. Padamu dan juga Nenekmu," jawab Nina menyesal. Rangga menghentikan langkah kakinya. Ia memajukan bibirnya dan menarik nafas panjang.