Akan ada badai, di mana hujan dimulai. Dan akan ada pelangi indah, sesudahnya. Seperti itu sebuah kisah, tidak akan ada bahagia selamanya. Dan tidak akan pahit selamanya. *** "Mau ke mana Kak?" Fania menghampiri Arsen, yang saat ini sudah memakai baju yang terlihat rapi sekali. "Enggak. Eh, si Dyra gak ke sini lagi? Tumben, biasanya dia tiap malem ke rumah?" Fania menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Enggak tahu," "Lo tau gak? Cowok kaya gimana yang disukai si Dyra?" "Kenapa tanya? Kakak suka Dyra ya?" "Ye ... enggak lah, mana mau gue sama anak ingusan." Fania mengangguk, seolah menyetujui. "Lebih baik jangan deh," "Jangan apa?" "Kakak jangan suka sama dia." "Kenapa?" Fania segera beranjak, "Enggak apa-apa sih? Gue naik, dulu ya Kak." Ia berjalan cepat ke arah tangga dengan t