"Gue cinta dia!" Langkah Dewa tertahan, ia mematung dengan kepalan kuat. "Cuma gue yang bisa bikin dia bahagia! Kehidupan Dyra gak seperti yang lo pikirin!" Dewa masih terdiam, namun rahangnya sudah terlihat menegang dan tubuhnya gemetar. "Pikirkan sama lo Dewa! Gue udah kerja, gue lebih siap jamin dia dari ujung kaki sampai ujung kepala! Gue lebih siap, bawa dia ke mana pun dengan segala keseriusan! dan lo, apa yang bisa lo janjiin buat dia! Apa yang lo---" Bugh! Pukulan kuat itu membuat Arsen sempoyongan ke samping, dengan mengusap sudut bibirnya yang pecah dan mengeluarkan darah. Dewa masih mencengkram kuat kedua kerah bajunya Arsen. "Sampai saat ini gue masih nganggep Abang, sepupu. Kenapa gue diem aja? Gue gak ngerasa pantes, merebutin cewek. Gue enggak mau kita ada masalah c