12. Putriku...?

1305 Kata

Aku menatap sendu ke arah bayi mungil merah yang berada di dekapan Mas Reno. “Ayolah dek, masa kamu mau menolak kehadiran putrimu...? Lihat deh! Dia cantik seperti kamu...” ujar Mas Reno sambil menggendongnya dengan sangat lembut. Beberapa kali ia berusaha menyerahkan bayi itu ke pangkuanku agar aku segera menggendongnya. Tapi, entah kenapa naluriku mengatakan bahwa bayi itu bukanlah anakku. Entah bayi siapa yang Mas Reno gendong saat ini. Tapi, aku tidak merasakan ikatan batin dengannya. Tidak mungkin kan suster berkata bohong padaku. Tapi, apakah Mas Reno tega berbohong padaku? Aku menyipit curiga ke arahnya. Ia tampak tenang, seolah-olah bayi mungil yang ada di pelukannya itu memang putrinya. Tok... tok... suara ketuka pintu kamar membuyarkan lamunanku. Pintu berderit perlahan, ib

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN