Setelah pembicaraanku dengan Athaya di sambungan telepon tadi malam, aku sama sekali tidak bisa tidur. Aku terjaga semalaman. Waktu seakan lambat berputar. Semua akan dimulai dalam beberapa jam ke depan.
Lagi-lagi, aku baru bisa memejamkan mataku setelah selesai menunaikan sholat Subuh. Sebelum tidur, kupastikan semua orang tidak akan masuk ke kamar dan menggangguku. Acara akan dimulai jam empat sore, jadi aku masih punya waktu beberapa jam untuk tidur.
Aku terbangun karena mendengar suara ketukkan di pintu kamar. Kulirik jam dinding yang sudah menunjuk angka sebelas. Bukan main nyenyaknya tidurku.
Ternyata Mama yang datang dengan dua orang make up artist. Kukatakan pada mereka untuk menunggu di luar, sementara aku akan mandi terlebih dahulu. Sebelum masuk ke kamar mandi, kulihat peman
