Sejak pertemuanku dengan Athaya hari itu, selama beberapa hari ini aku jadi lebih sering memeriksa ponsel. Takut kalau-kalau Athaya menghubungiku untuk membahas perihal kesepakatan. Tapi, sampai saat ini Athaya belum juga menghubungiku. Tak jarang, ini semua membuatku tiba-tiba hilang konsentrasi saat bekerja. Akibatnya, aku sering mendapat teguran dar Sarah. “Kayaknya akhir-akhir ini lo suka nggak konsen ya, Ay?” ucapnya. “Ada apa lagi, Ay? Jendra gangguin lo lagi? Nggak, kan?” “Tenang aja. Nggak ada apa-apa, kok.” “Nggak ada apa-apa, tapi banyak bengong. Mikirin apaan?” “Nggak mikirin apa-apa. Seriusan, deh. Lanjut kerja lagi, ya. Toko udah rame lagi. Pengunjung udah mulai banyak, Sar.” “Kebiasaan banget. Kalo lagi diajakkin ngobrol serius, pasti langsung ngalihin topik pembicaraan.