ATHAYA -26-

1636 Kata

Aku tak tahu apa yang kulakukan saat ini. Aku masih mendekap erat Tsurayya di dalam pelukanku. Punggungnya masih bergetar. Sesekali isakkan pun masih terdengar. Berkali-kali kukatakan padanya bahwa aku baik-baik saja. Apa yang terjadi tadi memang sangat tiba-tiba. Kurasakan nyeri di bagian bibirku. Aku meringis menahan sakit. Tsurayya segera mengurai pelukan kami saat mendengarku meringis. Dia segera kembali mengajakku masuk ke dalam tokonya. “Ya, toko lagi rame. Lo bawa Pak Athaya ke atas aja. Dia atas kana da kotak obat. Di sana ada alcohol swab dan betadine,” ucap Sarah.  membuka Tsurayya mengangguk. “Nanti gue minta Mala anter teh anget ke atas, ya.” “Thanks ya, Sar.” Tsurayya menatap ke arahku. “Mas, kira-kira bisa naik tangga nggak?” “Bisa.” Aku berjalan mengekor di belakangnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN