Jasmine terdiam hatinya seakan menolak apa yang di ucapkan oleh suaminya. Tetapi, Jasmine juga sadar bahwa perilaku Gio memang sudah sangat keterlaluan. "Aku bingung, kepada siapa orang yang harus aku bela. Mom. Jasmine bingung. Jasmine juga takut jika suatu hari nanti justru Viola akan menyukai Gio, lantas apa Jasmine tetap akan mendukung pilihan Viola atau harus menolak pilihan Viola. Jasmine benar-benar bingung Mom!" Batin Jasmine menatap nisan Meisie. "Mommy. Opa telah pergi, lalu kini siapa lagi?" Tanya Arven dengan nada menahan takut dan tangisnya. Pria kecil itu benar-benar takut, takut untuk kehilangan lagi. Jasmine berlutut di depan pria kecil itu. "Sayang. Tidak akan ada yang pergi lagi. Mommy berjanji bahwa kita berempat akan selalu bersama-sama. Arven percaya kan sama Momm