BAB 14. Tragedi

1170 Kata

Entah kenapa sejak kemarin Aira merasa perutnya terasa keram di bagian bawah, tubuhnya juga semakin lelah tak bertenaga. Untung saja hari ini mata kuliahnya tak terlalu padat, jadi dia bisa pulang cepat dan segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang nyaman dengan harapan keadaannya akan cepat membaik lagi. “Aira, wajah kamu pucat banget” ujar salah satu teman Aira yang bernama Sinta “Iya pucat banget loh, kamu sakit Ra?” tambah Tika yang pernah mengajaknya jalan waktu itu Aira menggelengkan kepalanya dengan pelan, saat ini yang dia butuh kan adalah sebuah ranjang untuk menampung badanya. “Aku antar pulang ya Ra, aku khawatir kamu kenapa-kenapa di jalan nanti” “Atau kita temani ke UKS dulu, biar kamu bisa istirahat sebentar” Namun lagi-lagi Aira menolak tawaran dari teman-teman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN