Tangguh yang baru saja menutup pintu begitu kaget mendengar teriakan Nungky yang memang terdengar membentak. Ingat, Tangguh bukan anak kecil atau lelaki remaja yang harus dipantau selama dua puluh empat jam dan terus menerus dinasehati. Sungguh idealis sekali kedua orang tuanya ini. "Ada apa Pa?" tanya Tangguh dengan suara yang lembut dan menenangkan. Nungky berjalan mendekati Tangguh dan menatap anak lelakinya dengan seksama dari atas hingga ke bawah dan berulang kali. "Kamu balap liar lagi? Mabuk lagi?" tanya Nungky dengan tatapan tajam. "Enggak Pa," jawab Tangguh meyakinkan. Tangan Nungky melipat di depan d**a dan tangan kanannya memainkan jari telunjuknya untuk mendeteksi semua yang ada didiri Tangguh. "Kamu gak bohongi Papa kan? Terus dari mana, pulang selarut ini? Naik motor be