Menerima

989 Kata

"Papa perintahkan turun sekarang!" bentak papa. baru kali ini papa membentak ku, apa aku sungguh keterlaluan sampai papa harus seperti itu?. Sakit rasanya, aku pun langsung membalik tubuhku dan turun ke bawah, melepas tangan Jessika kemudian Jessika mengikutiku dari belakang. "Apa pa? Papa puas dengan perjodohan gila ini?" Teriakku tak Terima. Biarin saja semua orang tahu kalau aku menolak keras perjodohan ini. "Dek, jaga sikapmu!" ucap abangku, dia sendirian tidak ada kakak iparku. Kemana istrinya?, Tapi yang paling penting Apa abangku juga setuju dengan perjodohan ini?. "Jangan bilang abang sudah tahu dan setuju soal ini" kataku menatap nyalang abangku. "Iya, demi kebaikan kamu, mau sampai kapan kamu fokus dikarirmu saja" jawabnya enteng. Berarti tidak ada yang mengerti perasaanku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN