"Sa, saya akan menunggumu sampai kamu keluar!!" teriaknya, aku tahu dia tepat berada di daun pintu ruanganku. terserah mau menunggu sampai mati di sana, aku tidak akan peduli!. aku keluar dari ruanganku, berjalan menuju ruang operasi melalui jalan lain, aku tidak ingin bertemu dengan Arkan yang sedang menungguku di depan. setelah mengenakan APD untuk menangani operasi, aku memasuki ruangan operasi yang selalu steril. semua tim ku tampak tersenyum menyambut kehadiranku. "Mari kita mulai" ajakku, sebelum memulai, aku memimpin doa untuk keberhasilan operasi. Semoga diberikan kelancaran sampai selesai. tunggu, aku salah, bukan hanya timku yang menyambutku, ternyata ada orang penting di pojok sana yang akan menyaksikan aksi ku di ruang operasi. dokter Albert beserta jajarannya dan keponakan