Bermain Api Dan Karma

1418 Kata

"Terpesona?" Nidya mengerjapkan matanya begitu terbangun dari lamunannya. Dan kini dia harus memundurkan tubuhnya karena Panji yang berdiri terlalu dekat dengannya. "Enggak tuh," kata Nidya dengan cuek, tapi dia kini sebenarnya sedang gugup gara-gara Panji. "Oh ya?" timpal Panji tidak percaya. "Nggak usah deket-deket kenapa sih?!" protes Nidya karena Panji kembali mendekatinya, padahal posisinya ini sudah menempel pada pagar pembatas balkon. GREP Panji langsung merangkul pundak Nidya, karena wanita ini terlalu berusaha menjauhinya, tapi malah hampir membuat dirinya sendiri akan jatuh dari lantai yang tinggi ini. "Kalau emang enggak, nggak usah ngelak, Dya." "Wah... nggak bisa dong, gue kan panik elo udah kaya mau makan gue," cibir Nidya. "Gue emang bakal makan elo," kata Panji den

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN