“Sebentar,” Panji kemudian mengambil dua helai tisu di dashboard mobil lalu megulurkan tangannya ke wajah Nidya. Nidya sudah menjauh sebagai reflek, tapi Panji menahannya lagi. “Saya bantu bersihkan.” Entah apa yang dibersihkan, tapi kemudian Panji menunjukkan ada cream di sudut kiri bibir Nidya lalu di bagian atas juga. Nidya buru-buru mengambil cermin dan melihat memang lipstiknya sedikit pudar setelah memakan donat pemberian Panji. Tapi kemudian dia menyadari satu hal, posisi mereka berdua sangat dekat dengan Panji yang masih menatapnya. Dan Nidya juga langsung ingat kalau tadi Panji juga sempat menyentuh bibirnya dnegan ibu jari pria itu, dia menggigit bibir bawahnya sebagai pelampiasan rasa gugup yang saat ini menderanya. Tapi itu justru membuat fokus mata Panji langsung teraling men