Bab 38

1048 Kata

Sirin menghela napas dalam. Lalu, ia berdecak seraya memasukkan buku-buku yang ada di atas meja ke dalam tasnya. “Kenapa sih, lo?” tanya Tiara yang berada di samping Sirin sambil menatap Sirin dengan bingung. Sirin menggelengkan kepala. “Nggak kenapa-napa,” balasnya pura-pura baik-baik saja. “Apanya yang nggak kenapa-napa? Dari tadi lo menghela napas terus tahu. Kayak orang lagi banyak pikiran. Belum lagi wajah lo juga kayak kusut gitu. Ada apa?” tanya Tiara lagi. “Nggak ada apa-apa,” jawab Sirin tidak menyangka jika raut wajahnya tampak seperti kesal. “Apa lo sedang kepikiran sama hantu Bloody Mary?” tanya Tiara agak berbisik. Sirin terdiam mendengar pertanyaan dari Tiara itu. Benar. Bukankah seharusnya Sirin lebih memikirkan hantu itu daripada hal lain? Lha ini, kenapa Sirin j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN