Bab 37

1026 Kata

“Dicari, tuh,” kata Zidan menyenggol bahu Pandu dan menunjuk arah pintu kelas dengan dagunya. Pandu menoleh ke arah yang ditunjuk Zidan. Ia mendapati seorang cewek tengah berdiri di sana dan melambai ke arahnya. Itu Aurora. Seketika Pandu tersenyum. Lalu ia bangkit dan berjalan ke depan kelas menemui cewek itu. “Hai,” sapa Pandu. “Ada apa?” Aurora masih mempertahankan senyum yang sejak tadi ia pasang. “Nggak ke kantin?” Pandu menggeleng. “Lagi ngerjain tugas Pak Suno. Takut nanti disuruh maju.” Aurora terkekeh mendengar perkataan Pandu. “Ngomong-ngomong nanti pulang sekolah ada rencana nggak?” tanya Aurora. Sebelum Pandu sempat menjawab, Aurora kembali berkata, “Ada kafe yang baru buka di deket sekolah. Ayo ke sana.” “Sori, Ra. Gue nggak bisa. Udah ada janji.” “Oh, gitu. Oke.” Aur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN