Bab 58. Menuju Halal

1938 Kata

Ia membalik tubuh, memperhatikan raut wajah Ayesha. Sesaat, Khalid terdiam menelaah pertanyaan Ayesha. “Apa?” Khalid berusaha menegaskan dengan satu kata, berharap Ayesha mengulang pertanyaan yang sama. Namun, Ayesha tampak malu-malu dan enggan menatapnya. Khalid paham seketika. Seperti ada batu besar mengganjal tenggorokan, ia pun bertanya, “Apa Abang boleh bertemu dengan paman dan bibi untuk melamar?” Ayesha hanya diam saja dan meliriknya sekilas sambil tersenyum. Respon Ayesha membuat degup jantung Khalid menjadi tidak teratur. Dia hendak sujud syukur saat itu juga, tetapi ingat bahwa Ayesha sudah menjadi bahan perbincangan para guru di Madrasah ini. “Alhamdulillah,” ucap Khalid tersenyum. Kedua matanya memerah. Ingat dengan siapa yang menakdirkan ini untuknya, Khalid berkata lagi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN