Dalam kesabaran, Khalid tetap mengamati keseharian Ayesha di Madrasah. Khalid juga tidak berhenti memberi tugas khusus sehingga Ayesha diwajibkan untuk selalu berinteraksi dengannya. Selain beralasan cekatan, Khalid juga mengatakan kalau Ayesha pantas menjadi guru multasking.
Secara blak-blakan, Khalid menunjukkan sikap bahwa dia memang benar serius. Namun, ia tidak mengemukakan alasan dirinya tidak langsung melamar di hadapan paman dan bibinya dikarenakan alasan tertentu. Ya, Khalid menyadari bahwa dia pernah memiliki kesalahan besar. Itu sebabnya dia hanya ingin Ayesha merasa nyaman dan tidak terpaksa mengiyakan lamarannya.
Meminta izin kepada Ayesha untuk melamar di hadapan paman dan bibinya adalah bentuk rasa hormat Khalid terhadap keputusan wanita yang ia damba. Jika memang belum ad
