Degup jantung Khalid semakin tidak terkontrol. Dia tersenyum tipis sambil menunjuk pintu kamar keponakannya sambil berkata, “Itu, aku mencari Aisyah. Ternyata dia bersama Ayesha di dalam,” jawabnya dengan sikap tenang. Senyumannya mengembang mendengar jawaban Khalid diselimuti perasaan gugup. Tentu ia paham dengan kondisi seperti ini. Dia pikir, tidak ada salahnya kalau mereka berbicara untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terutama menghindari dosa terhadap hati. Di area berbeda, Khalid melihat pekarangan samping rumah mereka dipenuhi dengan tumbuhan hijau sambil ia mendengarkan nasihat dari sang abang ipar. “Kau yakin tidak ada niat untuk melamarnya?” tanya Qais sekali lagi, memastikan kalau Khalid memang tidak memiliki keinginan terhadap Ayesha, wanita yang selama ini selal