THCAI 31. Sahabat Rasa Pacar Aku hanya tertawa saat Gio mengeluh merindukanku dan dia menyatakan penyesalannya karena dia tak mengajakku ke Jerman dan dia merindukan saat makan bersamaku. Pernyataannya jelas membuatku berdebar tapi aku tak bileh terhanyut karena Gio hanya menganggapku sebagai sahabat. Aku cemberut saat Gio mengulurkan sendok berisi lauk dan nasi ke mulutku dan memintaku untuk membuka mulut. "Ini kamu yang lapar kenapa kamu malah menyuapiku?" protesku. Gio tertawa sambil menatapku hangat. “Harusnya kamu peka, Lia. Ketika aku menyuapimu, harusnya kamu juga menyuapiku,” Aku menyeringai menatapnya. “Aku gak enak kalau ada yang melihat kita suap-suapan, nanti ada yang mengartikan lain,“ meski bibirku mengucapkan hal itu tapi tanganku telah bergerak menyendok nasi dan