Episode 15 : Sedih

1382 Kata

"Apa ini? Lepaskan aku!" bisik Mora. "Kau harus diam jika tidak mau disalahpahami. Tapi, kalau kau berniat membuat Arumi dan Zein salah paham, kau bisa memperlihatkan posisi kita pada mereka." Juan balas berbisik. Mora bergidik ngeri. Dihadapkan pada Juan yang terus mengikis jarak diantara mereka, mau tidak mau Mora harus menurut. Gadis itu memejamkan mata karena gugup. Suara Arumi disusul suara Zein yang memanggil namanya, membuat Mora tanpa sadar mencengkeram bahu Juan. "Kau menyakitiku, Mora." bisik Juan. "Apa mereka sudah pergi? Suaranya sudah tidak terdengar." tanya Mora. "Mereka masih berdiri di pintu masuk dan mengamati ke arah kita." jawab Juan. Sebenarnya Juan sedang mempermainkan Amora. Laki-laki itu sengaja menahan Mora agar tidak langsung kembali. Melihat Mora yang mering

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN