Bab 27. Menjadi Miliknya 4

1432 Kata

# Maura terlihat sangat kelelahan. Matanya yang biasanya terlihat penuh semangat dan ambisi, kali ini tampak sayu dan redup. Rambut Maura juga tampak berantakan dan hanya di jepit sembarangan. Anehnya, bahkan dalam kondisi seperti itu, Arga tetap merasa kalau Maura sangat cantik. Jantungnya berdebar kencang hanya dengan melihat Maura hingga dia sama sekali tidak merasa keberatan atau terganggu saat Tante Yen memukulinya beberapa saat lalu. "Maaf Arga, Tante Yen mungkin kesal karena kau di anggap mengganggu," ucap Maura. Dia mengajak Arga duduk di atas bangku yang ada di depan ruangan tempat Max dirawat. Sebenarnya ada sofa di dalam ruangan Max, tapi Maura tidak ingin membuat Max terbangun kalau dirinya dan Arga berbicara di dalam. "Tidak masalah. Sepertinya Tante Yen itu memang tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN