"Naura! Ayo bareng," ucap Faris yang entah mengapa tiba-tiba saja menghentikan mobilnya di depan kediaman keluarga Bram. "Bang Faris? Kok bisa ke sini?" tanya Naura juga tak kalah terkejut dengan kehadiran lelaki berseragam putih itu. "Nanti saya ceritakan. Masuk dulu, sini." Faris membukakan pintu mobil yang ada di sampingnya. Dengan begitu, Naura akan duduk tepat di samping lelaki itu. Hal ini mengingatkan Naura pada Bram. Suaminya itu tidak suka kalau dia duduk di samping. Pasti Bram menyuruhnya untuk duduk di belakang. Seolah dirinya virus yang mengerikan. Menyadari Naura yang mematung, dan seakan tengah tenggelam dalam dunianya sendiri, Faris langsung menegur. "Hei! Naura, ayo masuk." "Eh, iya. Maaf." Naura tersadar, wanita itu segera masuk ke dalam mobil Faris. Mencoba du